KLIKPOSITIF – Obat penguat kandungan dibutuhkan untuk mencegah keguguran. Meski keguguran adalah kondisi yang sepenuhnya tidak bisa dicegah, Anda bisa mengambil langkah-langkah untuk memperkuat janin, salah satunya dengan mengonsumsi obat atau suplemen khusus ibu hamil.
Meskipun terkadang penyebab keguguran dapat ditemukan, sering kali tidak ada penjelasan pasti mengenai kondisi yang mendasarinya. Berikut adalah berbagai obat penguat kandungan yang sebaiknya Anda ketahui, di antaranya:
1. Progesteron
Sebuah penelitian mengungkapkan fungsi obat penguat kandungan ini, khususnya bagi wanita hamil yang mengalami pendarahan di awal kehamilan dan riwayat keguguran—dapat meningkatkan peluang untuk memiliki anak. Bahkan, manfaat obat ini lebih besar pada wanita yang mengalami keguguran berulang.
2. Asam Folat
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 400 mikrogram (mcg) asam folat setiap hari dapat mengurangi risiko cacat lahir yang dapat menyebabkan keguguran. Asupan nutrisi ini bahkan sudah bisa dipenuhi saat memulai program hamil, agar kelak ketika mengandung asupan sudah tercukupi.
Ibu hamil dengan kondisi kandungan sehat berisiko lebih rendah mengalami persalinan prematur dan keguguran.
3. Prednisolone
Obat penguat kandungan lainnya yang bisa digunakan adalah prednisolone. Obat golongan kortikostereoid ini dipercaya dapat mencegah keguguran berulang yang dialami oleh wanita. Pengobatan steroid ini bekerja dengan mengurangi sel natural killer (NK) di uterus. Sel NK bertanggung jawab untuk menghancurkan sel yang terinfeksi dan kanker di bagian lain tubuh.
Sebuah penelitian mengungkapkan, sebagian besar wanita yang mengalami keguguran berulang memiliki sel NK yang tinggi. Sel NK yang tinggi membentuk lebih banyak pembuluh darah selama tahap awal kehamilan. Meski bisa digunakan sebagai obat penguat kandungan, klaim tersebut masih membutuhkan penelitian lanjutan.
4. Sitagliptin
Sebuah penelitian menemukan bahwa obat diabetes yaitu sitagliptin dapat digunakan untuk mengoptimalkan lapisan rahim dan mengurangi risiko keguguran pada wanita yang telah mengalami keguguran. Obat ini memiliki fungsi untuk meningkatkan sel punca
Peningkatan sel punca telah terbukti meningkatkan pembaruan lapisan rahim dan mengurangi peradangan pada awal kehamilan. Para peneliti menemukan peningkatan rata-rata jumlah sel punca sebesar 68% pada wanita yang menggunakan sitagliptin secara penuh. Meski begitu, klaim ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat efektivitasnya.
5. Vitamin D
Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita dengan tingkat vitamin D yang cukup dapat mengurangi risiko keguguran. Para peneliti mendefinisikan tingkat Vitamin D di bawah 30 nanogram per mililiter tidaklah cukup.
Meski begitu, peneliti mencatat bahwa studi tersebut tidak membuktikan sebab dan akibat. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah memberikan suplemen vitamin D kepada wanita yang berisiko keguguran dapat meningkatkan peluang kehamilan dan kelahiran hidup.
Obat Penguat Kandungan Memiliki Efek Samping?
Obat yang diminum oleh ibu hamil dapat melewati plasenta dan mencapai janin yang sedang berkembang. Banyak wanita yang tidak menyadari potensi bahaya yang ditimbulkannya. Beberapa obat tertentu mungkin menyebabkan keterlambatan perkembangan, cacat intelektual, keguguran cacat lahir, dan lahir mati.
Pada dasarnya, efek samping obat penguat kandungan berbeda-beda tergantung jenisnya. Secara umum obat jenis ini menimbulkan pusing, mual, sering mengantuk, diare, atau hidung tersumbat.
Meski begitu, tidak semua ibu hamil mengalami efek samping tersebut. Mungkin beberapa efek samping tidak seperti yang dijelaskan sebelumnya. Konsultasi dengan dokter kandungan diperlukan sebelum mengonsumsi obat apa pun, termasuk:
– Obat resep.
– Obat nonresep.
– Suplemen nutrisi (seperti vitamin).
– Terapi komplementer (seperti pengobatan herbal).
Anda juga harus memberi tahu dokter atau bidan jika merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang, meskipun hanya menggunakannya sekali.
Cara Mencegah Keguguran
Setelah mengetahui berbagai fungsi obat penguat kandungan seperti di atas, hal penting yang harus diketahui adalah menerapkan strategi tertentu untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat. Berikut beberapa langkah yang harus Anda lakukan di antaranya:
1. Konsumsi Makanan yang Bergizi
Anda mungkin sudah mengonsumsi vitamin prenatal atau obat penguat kandungan, namun asupan yang sehat adalah cara terbaik untuk mendapatkan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk memberi makan janin.
Sebuah penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi berbagai buah dan sayuran segar setiap hari dapat secara signifikan menurunkan kemungkinan mengalami keguguran.
2. Rutin Berolahraga
Meski hamil membuat gerak tubuh menjadi terbatas, rutinitas olahraga tetap harus rutin dilakukan. Namun hal penting yang harus diperhatikan adalah olahraga tidak boleh dilakukan berlebihan, karena justru berisiko meningkatkan keguguran.
3. Membatasi Asupan Kafein
Beberapa dokter menyarankan ibu hamil untuk membatasi asupan kafein tidak lebih dari 200 miligram sehari atau kira-kira dua cangkir kopi, teh, atau minuman berkafein lainnya. Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk menentukan batas aman mengonsumsi kafein.
4. Mengelola Stres
Selain meningkatkan mood secara keseluruhan, tetap rileks juga dapat membantu kesehatan kehamilan Anda. Dalam sebuah penelitian, wanita yang mengatakan bahwa mereka merasa bahagia, santai, dan stres yang terkendali, 60 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami keguguran.
5. Mengontrol Diabetes dan Kondisi Kronis Lainnya
Peningkatan gula darah dapat menyebabkan kelainan bawaan dan keguguran berikutnya, jadi wanita dengan diabetes harus mengontrol kondisinya. Rencana tindakan terbaik adalah menemui dokter sebelum hamil untuk mengoptimalkan kesehatan Anda.
Selain diabetes, kondisi lain yang harus mendapatkan perhatian adalah tekanan darah tinggi atau penyakit autoimun. Mengelola penyakit kronis dapat membantu mencegah keguguran saat Anda hamil. Melakukan perawatan di awal kehamilan adalah kunci keberhasilan kehamilan pada wanita dengan kondisi medis kronis.
Sumber: doktersehat.com