PASBAR, KLIKPOSITIF – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menyiapkan beberapa program dalam rangka menekan lajunya angka pengangguran. Berdasarkan data statistik tahun 2020, terjadi lonjakan pengangguran di Pasbar sebanyak 0,05 persen.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pasaman Barat, Armen mengatakan selama pandemi COVID-19 tercatat pada data statistik di tahun 2020 pada bulan Agustus total angkatan kerja sebanyak 202.840.
“Peningkatan pengangguran terbuka ada sebanyak 0,05 persen di Pasaman Barat selama masa pendemi COVID-19,” kata Armen kepada KLIKPOSITIF, Selasa (6/7/2021).
Ia menjelaskan di tahun 2019 angka penggangguran tercatat 4,64 persen, sedangkan di tahun 2020 menjadi 4,69 persen atau 9.979 orang. Angka tersebut dipersentasekan dari total angkatan kerja sebanyak 202.840 orang.
Pengangguran yang dimaksud salah satu nya, misal pemilik usaha kantin yang memiliki pekerja yang menutup usaha nya sementara atau seterusnya karena merosot nya jual beli.
Selain itu jumlah pengangguran bertambahnya karena minim nya lapangan kerja sehingga para pencari kerja pemula atau yang baru tamat sekolah belum mendapatkan pekerjaan.
Berikut rincian 9.979 orang pengangguran dibagi 6 berdasarkan klasifikasi umur:
1. Penganggur berusia dari 20 sampai 24 tahun sebanyak 3.719 orang.
2. Penganggur berusia dari 35 sampai 39 tahun sebanyak 596 orang.
3. Penganggur berusia dari 40 sampai 44 tahun sebanyak 1.347 orang.
4. Penganggur berusia dari 45 sampai 49 tahun sebanyak 170 orang.
5. Penganggur berusia dari 50 sampai 54 tahun sebanyak 380 orang.
6. Penganggur berusia dari 55 sampai 59 tahun sebanyak 307.
Untuk itu Pemda Pasaman Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pasaman Barat telah terus berupaya sebelumnya menekan laju angka pengangguran tersebut, namun karena dampak COVID-19 semua lini usaha tidak bisa berjalan dengan maksimal.
“Kita telah berupaya meningkatkan pelatihan terhadap pencari kerja melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Usaha Baru, dengan memberikan bantuan dan pemberdayaan kepada sebanyak 14 kelompok,” terangnya.
Bantuan dan pemberdayaan yang dimaksud dijelaskan Armen lebih lanjut seperti memberikan bantuan mesin jahit dan pelatihan terhadap belasan kelompok TKM Usaha Baru itu.
Menurutnya dana yang telah dikucurkan pada tahun 2020 untuk belasan kelompok TKM Usaha Baru senilai Rp250juta yakni berupa pembelian mesin jahit dan belum lagi biaya operasional untuk pelatihan bagi para anggota kelompok.
Disamping itu Armen juga mengaku, pihak nya terus berupaya mendorong perusahaan perkebunan yang ada di Pasaman Barat agar menyalurkan dana CSR untuk diperuntukkan biaya pemberdayaan masyarakat.
“Kita telah mendorong perusahaan agar dana CSR sebagiannya diperuntukkan untuk pemberdayaan warga sekitar perusahaan, sehingga dengan itu bisa dengan sendiri nya meningkatkan taraf kehidupan masyarakat yang berada di sekitar perusahaan,” ungkapnya.
Selain itu katanya, pihaknya juga telah melakukan penjaringan untuk program penempatan kerja ke luar negeri. Sementara ini telah ada 2 calon TKI yang akan diberangkat ke Jepang.
Dua orang calon TKI tersebut bakal bekerja di Jepang dalam bidang kesehatan dengan gaji Rp40juta per bulan. Sedangkan untuk keberangkatan terpaksa tertunda karena pandemi COVID-19.
“Seharusnya telah diberangkatkan, namun karena pandemi COVID-19 terpaksa ditunda dan selain itu sedang memahirkan bahasa Jepang. Tapi InshaAllah akan kita berangkatkan tahun ini,” katanya.
Ia juga berjanji bakal berupaya menekan laju angka pengangguran dengan mewujudkan mengaktifkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang berada di Plasma V yang hingga saat ini belum pernah dipergunakan.
“Sekarang menunggu perda pembentukan UPT BLK ini. Jika perda sudah dibentuk, kita bisa segera melakukan pelatihan. Yang sudah kita rancang untuk pelatihan perbengkelan, kelistrikan dan tekhnologi informasi,” ulasnya.
“Mudah-mudahan di awal tahun 2022 mendatang BLK Plasma V ini bisa dimanfaatkan. Kita semua sangat berharap itu bisa digunakan segera,” sambungnya mengakhiri.