KLIKPOSITIF – Pemerintah Arab Saudi memberlakukan prosedur pengujian COVID-19 baru bagi pelancong, mulai Rabu (9/2).
Prosedur pengujian COVID-19 itu mengharuskan para pelancong untuk mengambil tes antigen cepat pada saat kedatangan.
Otoritas Umum untuk Penerbangan Sipil juga memperbarui aturan bagi mereka yang meninggalkan negara itu.
Warga negara dan warga negara asing harus memegang sertifikat negatif terlepas dari status vaksin untuk PCR atau tes antigen cepat.
Sampel harus dalam waktu 48 jam dari tanggal keberangkatan mereka ke negara itu.
Mulai Berlaku
Langkah-langkah pengujian COVID-19 mulai berlaku pada pukul 1 pagi pada hari Rabu, 9 Februari, dan akan mencakup bahwa warga negara harus menerima suntikan vaksin COVID-19 sebelum meninggalkan negara itu.
Warga yang dites positif tetapi telah menerima jumlah penuh dosis vaksin boleh masuk setelah 7 hari sejak tanggal tes positif mereka tanpa perlu pemeriksaan ulang.
Mereka yang tidak menyelesaikan dosis vaksin sepenuhnya dapat masuk kembali ke Kerajaan setelah 10 hari sejak tanggal tes positif.
Penjelasan Dr. Wail Bajhmom
Konsultan penyakit menular dan kepala departemen penyakit dalam di Rumah Sakit King Fahad di Jeddah, Dr. Wail Bajhmom, menjelaskan bahwa tes antigen adalah tes komersial untuk mendiagnosis dengan cepat keberadaan partikel virus corona.
“Dengan kata lain, pengujian COVID-19 ini adalah tes yang mencari keberadaan partikel virus corona dalam sampel dari subjek,” ujarnya.
“Tes tentu akan menunjukkan hasil negatif jika tidak ada reaksi yang berarti tidak ada virus. Metode rapid antigen test ini merupakan metode yang terkenal untuk mendeteksi virus dan infeksi lainnya secara cepat,” tambahnya.
Perbedaan Tes
Perbedaan antara tes antigen cepat dan tes reaksi berantai polimerase adalah waktu hasil.
“Bila menggunakan RAT hasilnya akan dicapai dalam waktu yang sangat singkat yaitu 15 menit dan lebih murah dengan sensitivitas tinggi yang berarti ada kemungkinan besar tes ini untuk menangkap pasien positif,” katanya.
“Apalagi RAT adalah tes yang sangat sederhana, bisa dilakukan di rumah tanpa perlu membawa sampel ke laboratorium.”
Dia menyoroti bahwa PCR adalah tes yang lebih rinci dan spesifik, dan dapat mendeteksi keberadaan virus corona dalam sampel bahkan dalam jumlah minimal.
“pengujian COVID-19 Ini masih merupakan metode standar emas untuk mendiagnosis COVID-19. Padahal, itu lebih mahal daripada rapid antigen test dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengungkapkan hasilnya,” ujarnya.
“Singkatnya, tes antigen cepat untuk infeksi COVID-19 adalah salah satu tes yang paling berguna dan lebih murah untuk memberikan hasil yang cepat dan sensitif, dan ini adalah praktik yang sangat baik untuk digunakan untuk menyaring pelancong, tetapi PCR masih tes diagnostik konfirmasi yang direkomendasikan, ”tambahnya.