JAKARTA, KLIKPOSITIF — Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) periode 2025–2030 pada Musyawarah Nasional (Munas) IKM pertama yang digelar di Jakarta.
Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta, Fahira Idris, menyambut terpilihnya Andre sebagai babak baru yang menjanjikan bagi organisasi perantau Minangkabau terbesar di Indonesia. Ia yakin di bawah kepemimpinan Andre, IKM akan semakin kokoh sebagai kekuatan bangsa yang mampu berkiprah secara nasional maupun global.
“Alhamdulillah, saya mengucapkan selamat kepada Uda Andre Rosiade yang telah dipercaya secara aklamasi untuk memimpin IKM lima tahun ke depan. Insya Allah, di bawah kepemimpinan beliau, IKM akan terus berkembang dan menebar manfaat, menjadi organisasi yang tidak hanya membina identitas masyarakat Minangkabau, tetapi juga menjembatani tradisi dan cita-cita masa depan,” ujar Fahira Idris.
Komitmen Penguatan Organisasi ke Seluruh Penjuru Negeri
Fahira mengungkapkan bahwa dalam pemaparannya di hadapan peserta Munas, Andre Rosiade tidak hanya membawa semangat baru, tetapi juga menyampaikan visi dan roadmap yang konkret untuk pengembangan IKM lima tahun ke depan. Salah satu fokus utamanya adalah ekspansi organisasi secara struktural.
Andre menargetkan peningkatan jumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dari 27 menjadi 38 sesuai jumlah provinsi di Indonesia. Selain itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) akan diperluas dari 157 menjadi 350, dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari 165 menjadi 1.650 di berbagai kabupaten/kota dan kecamatan.
“Ini bukan sekadar angka, tetapi representasi dari komitmen untuk memperluas jangkauan IKM hingga ke pelosok negeri. Langkah ini menunjukkan betapa pentingnya jaringan organisasi yang solid untuk memperkuat identitas, solidaritas, dan peran masyarakat Minangkabau di perantauan,” kata Senator Jakarta ini.
Kepemimpinan Inklusif dan Filosofi Minangkabau
Fahira juga memuji pendekatan inklusif Andre dalam menyusun kepengurusan DPP IKM 2025–2030. Filosofi adat Minangkabau “Basamo Mangko Manjadi” dijadikan prinsip dasar dalam merangkul berbagai elemen masyarakat, tanpa melihat perbedaan partai politik, institusi, atau latar belakang lainnya.
Langkah ini, menurut Fahira, tidak hanya akan memperkuat legitimasi dan representasi IKM sebagai organisasi nasional, tetapi juga menjadi contoh bagaimana nilai-nilai kearifan lokal dapat diterapkan dalam praktik demokrasi kolektif yang inklusif.
“Ini adalah refleksi dari demokrasi yang berakar pada adat. IKM bukan hanya wadah kultural, tetapi juga bisa menjadi kekuatan sosial yang menyatukan dan memajukan,” kata Fahira.
Simbol Konsolidasi: Baralek Gadang di Istora Senayan
Sebagai wujud konsolidasi dan semangat kebersamaan, Andre Rosiade juga berencana menggelar acara pengukuhan pengurus baru DPP IKM di Istora Senayan, Jakarta. Acara tersebut akan dikemas dalam bentuk perhelatan budaya bertajuk Urang Minang Baralek Gadang yang akan melibatkan 10.000 orang Minang dari berbagai wilayah.
Fahira menyatakan dukungan penuhnya terhadap gagasan ini, karena dinilai bukan hanya sebagai seremoni pelantikan, tetapi sebagai simbol kebangkitan dan kekuatan kolektif masyarakat Minangkabau di perantauan.
“Ini adalah momentum luar biasa untuk menunjukkan kepada publik bahwa IKM siap mengambil peran lebih besar dalam pembangunan bangsa. Sebuah baralek untuk merayakan kebersamaan, semangat gotong royong, dan tekad membangun,” katanya.
Fahira Idris Jabat Waketum Bidang Bundo Kanduang
Dalam susunan kepengurusan yang tengah disiapkan, Andre Rosiade juga telah menunjuk beberapa nama tokoh penting, salah satunya Fahira Idris sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Bundo Kanduang. Posisi ini dinilai strategis dalam memperkuat peran perempuan Minangkabau di ruang publik dan sektor ekonomi.
Fahira yang dikenal sebagai aktivis perempuan mengatakan bahwa dirinya siap mengemban amanah tersebut dengan fokus utama pada pemberdayaan perempuan Minang melalui pelatihan kepemimpinan, penguatan literasi digital, pengembangan UMKM, serta kewirausahaan berbasis budaya.
“Insha Allah, Bundo Kanduang akan menjadi penggerak dalam menciptakan perempuan Minang yang berdaya, tangguh, dan mandiri secara ekonomi. Ini adalah kontribusi nyata untuk memperkuat kemandirian ekonomi bangsa,” pungkasnya.(*)