PADANG, KLIKPOSITIF – Mahasiswa Unand menutup kegiatan Kelompok Kerja Nyata (KKN) dengan melaksanakan edukasi pengolahan manisan buah pala di Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan, Selasa (30/8/2021).
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pendapatan ibu rumah tangga dalam menopang ekonomi keluarga. Dengan memiliki usaha rumah tangga, diharapkan kesejahteraan masyarakat Nagari IV Koto Hilie, juga akan meningkat.
“Alhamdulillah, masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga tertarik dengan pengolahan manisan buah pala ini. Terlebih, di tempat kami ini, juga banyak buah pala,” kata Sekretaris Wali Nagari IV Koto Hilie, Selamat.
Ketua Kelompok KKN Unand, Muhammad Fajar Ar-Rafi Yandril menjelaskan, olahan manisan buah pala sangat mudah dibuat dengan hanya menggunakan empat bahan, yaitu buah pala, air, garam, dan gula.
Buah pala yang telah diperoleh dari ladang petani di Batang Kapas dikupas dan dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan air hingga getahnya hilang. Daging pala yang telah bersih, kemudian direbus hingga menjadi empuk.
“Buah pala dipotong sesuai bentuk yang diinginkan. Selanjutnya, garam dan gula ditambahkan ke daging buah pala, lalu didiamkan selama 24 jam,” katanya.
Jika rasa manis daging buah pala sudah sesuai dengan yang diinginkan, lanjutnya, kemudian dijemur daging buah pala hingga kering. Setelah kering, manisan buah pala siap untuk disajikan.
“Penyajian manisan buah pala juga bisa ditambahkan dengan karamel atau pendamping lainnya sesuai dengan selera,” ujarnya.
Warga setempat, Ani menuturkan manisan buah pala memiliki rasa yang unik. “Rasanya enak, ada manis dan asamnya. Selain segar, juga baik untuk kesehatan. Kami berharap, produk manisan pala ini mampu menjadi sebagai salah satu makanan khas Batang Kapas yang disukai semua orang nantinya,” tukasnya.
Di tempat yang sama, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Unand Elva Ronaning Roem mengapresiasi kegiatan KKN mahasiswa. “Ini yang kami harapkan. Mahasiswa bisa menggali potensi nagari,” katanya.
Disebutkannya, hampir setiap ladang di daerah Batang Kapas ditanami pohon pala. Namun selama ini, sebagian besar petani pala di Batang Kapas hanya memanfaatkan biji dan bunganya saja untuk dijual. “Sementara, buah palanya tidak dimanfaatkan. Sayang sekali, rasanya,” ujar Wakil Dekan II Fisip Unand ini.
Sebelumnya, mahasiswa KKN juga telah melaksanakan kegiatan edukasi bahaya narkoba, membantu kader posyandu hingga memberikan bantuan bibit padi kepada petani setempat. Kegiatan KKN yang sudah dimulai sejak 25 Juli yang diikuti 25 mahasiswa lintas jurusan ini bertujuan untuk implementasi pembelajaran di bangku kuliah untuk seterusnya ditujukan kepada masyarakat. (*)