KLIKPOSITIF – Turki menegaskan kembali proposal untuk menjadi tuan rumah negosiasi damai antara Kyiv dan Moskow.
“Kami menyaksikan perang lain di wilayah kami. Presiden Erdogan telah menawarkan untuk menengahi antara Rusia dan Ukraina karena kami memiliki hubungan yang kuat dengan kedua negara,” cuit Fahrettin Altun, kepala komunikasi Turki.
Dalam nada yang sama, Mevlut Cavusoglu, menteri luar negeri Turki, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan penyiar Turki CNN Turk bahwa “situasi di Ukraina secara resmi adalah perang menurut Pasal 19 Konvensi Montreux.”
Pada hari pertama perang, Duta Besar Ukraina untuk Ankara Vasyl Bodnar mendesak Ankara untuk menutup selat bagi jalur kapal perang Rusia.
Tetapi Cavusoglu menekankan bahwa Turki tidak dapat memblokir semua kapal perang Rusia yang mencapai Laut Hitam karena klausul dalam Konvensi Montreux mengecualikan mereka yang kembali ke pangkalan terdaftar mereka.
Langkah Ankara untuk menggambarkan peristiwa di Ukraina sebagai perang di bawah Konvensi Montreux memberi Turki hak untuk bertindak sesuai dengan itu.
Sejauh ini, pejabat senior Turki berulang kali mendesak para pihak untuk memulai negosiasi gencatan senjata dan segera menghentikan serangan Rusia.
Tawaran mediasi Turki telah secara konsisten disambut oleh pihak Ukraina.
Sementara Rusia akan menyambut setiap upaya Turki untuk meyakinkan Ukraina agar mematuhi Protokol Minsk tahun 2015 yang ada sebagai hasil dari tawaran mediasi apa pun.