Tidur Ngorok Jadi Masalah yang Mengganggu, Ini Cara Mengatasinya

Mengorok akibat obstructive sleep apnea bisa menghentikan pernapasan

ilustrasi

ilustrasi (net)

KLIKPOSITIF – Mengorok atau mendengkur tergolong pada gangguan tidur. Kodisi ini terjadi karena anatomi saluran pernapasan pada tenggorokan.

Walau tak berbahaya, tetapi kebiasaan mengorok bisa mengganggu orang lain atau menurunkan kualitas tidur. Bahkan, mengorok akibat obstructive sleep apnea bisa menghentikan pernapasan. Salah satu cara mengatasi kebiasaan ini adalah terapi continous positive airway pressure (CPAP).

Dilansir dari hellosehat Continuous positive airway pressure (CPAP) adalah cara utama untuk mengatasi tidur mendengkur yang terjadi karena obstructive sleep apnea (OSA). Mengorok dengan suara yang keras dan mengalami gangguan pernapasan saat tidur adalah salah satu tanda dari penyakit yang merupakan gangguan tidur serius ini. OSA bisa menyebabkan saluran napas tertutup sebagian atau seluruhnya saat tidur sehingga menghambat aliran udara.

Saat tertutup seluruhnya, penderita OSA bisa mengalami henti napas saat tidur. Nah, CPAP adalah sebuah alat yang memberikan tekanan udara melalui masker yang ditempatkan di atas hidung dan/atau mulut saat tidur. Menurut Sleep Foundation, CPAP bekerja dengan memberikan tekanan positif pada saluran napas atas secara konstan.

Dengan begitu, saluran napas pada tenggorokan tetap terbuka selama tidur dan volume udara pada paru pun dapat dipertahankan. Singkatnya, penggunaan CPAP melancarkan pernapasan saat tidur dan oksigen dapat disalurkan dengan baik ke seluruh tubuh. Alhasil, Anda dapat terhindarkan dari gangguan ngorok yang bisa membahayakan nyawa.

Cara menghentikan ngorok melalui CPAP juga dapat menjadi solusi bagi penderita OSA dengan gejala ngorok yang tak kunjung hilang meski sudah menjalani operasi pembendahan seperti tonsilektomi (bedah amandel) atau adenoidektomi (bedah adenoid). Banyak orang khawatir bahwa pemberian tekanan positif pada saluran pernapasan dapat menyebabkan paru-paru pecah. Namun jangan khawatir, CPAP memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tekanan yang tubuh butuhkan guna menjaga saluran napas tetap terbuka.

Prosedur terapi CPAP telah terbukti efektif mengatasi gejala dari OSA dan sleep apnea. Namun, tidak semua pasien yang mengalami kondisi tersebut memberikan respons yang positif terhadap pengobatan menggunakan terapi CPAP. Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter apakah terapi ini akan efektif untuk mengatasi kondisi Anda.

Exit mobile version