KLIKPOSITIF — Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan B Najamuddin mendorong agar output dan target program Kartu Prakerja disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi SDM pada program-program prioritas pemerintah saat ini.
Menurutnya, kurikulum program prakerja perlu disesuaikan dengan tujuan SDM, agar program andalan pemerintah dapat dilaksanakan oleh tenaga-tenaga profesional yang terlatih. Terjadi link and match antara program prakerja dengan program swasembada pangan dan energi misalnya.
“Kita mengetahui pertanian dan perkebunan yang menjadi basis sektor dari program swasembada pangan dan energi adalah program yang padat karya. Dengan kesiapan SDM yang memadai pada sektor ini akan sangat menentukan tercapainya program andalan pemerintah itu”, ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Jum’at (07/02).
Mantan ketua HIPMI Bengkulu itu mengatakan Program-program andalan pemerintah lainnya yang juga membutuhkan banyak sekali tenaga terampil adalah program makan Bergizi Gratis (MBG).
“Pemerintah masih memiliki cukup waktu untuk secara khusus menyiapkan SDM pelaksana program MBG dan lainnya. Terutama di daerah-daerah yang belum tersentuh program MBG”, tegasnya.
Hal ini kata Sultan, tidak hanya akan memungkinkan target program andalan Presiden Prabowo Subianto itu dapat terpenuhi secara cepat, namun juga memastikan kualitas pangan yang disajikan kepada para penerima manfaat MBG.
“Kualitas MBG yang bergizi seimbang, sehat dan bersih adalah prasyarat utama sebelum makanan disajikan. Sehingga dibutuhkan tenaga terampil dalam hal pangan dan gizi di setiap dapur MBG”, kata Senator Sultan.
Selain itu, Kita tentunya juga berharap agar dengan program kartu prakerja yang terintegrasi dengan program-program prioritas pemerintah lainnya, dapat melahirkan banyak calon pengusaha muda yang siap mendukung program-program prioritas pemerintah tersebut.
“Kita mengetahui Program Kartu Prakerja juga bertujuan mengembangkan kewirausahaan. Kami percaya Program andalan pemerintah yang masif ini akan memiliki dampak yang berarti dalam agenda peningkatan jumlah pengusaha muda di bidang pangan Indonesia,” tutupnya.