PAYAKUMBUH, KLIKPOSITIF- Polres Payakumbuh mengungkap motif dugaan pengeroyokan lima siswa SMK Negeri 2 Payakumbuh. Pengeroyokan ini mengakibatkan HF (18) siswa kelas XII meninggal dunia.
Polres Payakumbuh telah mengamankan lima tersangka, yaitu AM (18), BH (17), RM (16), MA (16), JA (17). “Motifnya pelaku tidak senang terhadap korban. Pelaku ada masalah dengan teman korban,” kata Kasat Reskrim Polres Payakumbuh, AKP Aknopilindo, Rabu (2/2).
Polisi belum bisa mengungkap penyebab kematian dan karena autopsi masih berjalan. AKP Aknopilindo mengatakan secara kasat mata terdapat luka pada bagian kepala dan bibir korban.
“Hingga saat ini sudah ada delapan saksi yang kita mintai keterangan. Kita dalam penyelidikan dan kasus ini akan terus kita lakukan pendalaman,” ujarnya.
Dia mengatakan dalam kasus ini polisi akan menjerat para pelaku pasal 351 KUHP Jo 170 ayat (2) ke-3 KUHP. Para pelaku terancam hukuman pidana penjara maksimal 12 tahun.
“Saat ini lima orang itu telah kita tetapkan sebagai tersangka dan sudah kita lakukan penahanan di Mapolres Payakumbuh,” katanya.
Sebelumnya, salah seorang siswa SMK N 2 Payakumbuh, HF meninggal dunia, Selasa (1/2) sore. Dia meninggal dunia di Rumah Sakit Ahmad Mochtar Bukittinggi.
Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Payakumbuh Dalius mengatakan bahwa saat ini polisi turun tangan dalam kasus ini. Untuk itu, dia dan jajarannya akan menunggu kerja pihak berwajib.
“Kejadiannya kita belum tahu persis, tapi sekarang persoalan ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Saat ini Polisi sedang bekerja dan kami menunggu itu dulu,” katanya.
Siswa payakumbuh dikeroyok adik kelas
Siswa SMK Negeri 2 Kota Payakumbuh, HF (18) meninggal dunia di Rumah Sakit Ahmad Mochtar Bukittinggi, Selasa (1/2) sore WIB. Dugaan sementara peristiwa ini terjadi akibat penganiayaan lima orang siswa SMK yang merupakan adik kelas korban.
HF (18) merupakan siswa kelas XII SMK Negeri Payakumbuh yang beralamat di Kelurahan Padang Datar Tanah Mati Kecamatan Payakumbuh Barat. Sebelum meninggal dunia, korban sempat mendapat perawatan di RS Ahmad Mochtar Bukittinggi.