KLIKPOSITIF – Pemerintah Indonesia ketimban dana segar dari pemerintah Jepang, yang nilainya tak main-main yang dipakai untuk membangun pembangkit panas bumi.
Dana segar tersebut jumlahnya mencapai Rp8,2 triliun, yang digelontorkan melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC).
Adapun kesepakatan investasi tersebut diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, usai bertemu Fumio Kishida selaku utusan khusus Perdana Menteri Jepang.
Airlangga mengatakan, kesepakatan Financial Close itu melibatkan PT Supreme Energy Muara Laboh (PT SEML).
Dari kesepakatan tersebut diketahui, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh unit 2 di Solok berkapasitas 88 Mega Watt.
“Hari ini showcase-nya yang sudah jalan adalah PLTP Muara Laboh di Solok, Sumatera Barat dengan financial close ini 88 MW proyek dengan nilai proyek mendekati 500 juta USD,” katanya.
Menurut Airlangga, pendanaan proyek PLTP Muara Laboh unit 2 oleh JBIC ini merupakan komitmen kerja sama pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang.
Ia menjelaskan, kerjasama tersebut terkait transisi energi melalui inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC).
“Di tahun 2013 saat menjabat sebagai Mitra Menteri Luar Negeri Jepang Bapak Kishida menandatangani joint crediting mechanism dengan Menko Perekonomian pada saat itu.”
“Kemudian juga PM Kishida menginisiasi berdirinya ASEAN Zero Emission Economy Community yang hari ini showcase-nya yang sudah jalan adalah PLTP Muara Laboh Di Solok,” jelas Airlangga.
Selain PLTP Muara Laboh, Airlangga membeberkan bahwa sejumlah proyek lain juga telah masuk dalam kategori pertama kerja sama Indonesia-Jepang di bawah AZEC.
Adapun keseluruhan proyek tersebut antara lain proyek waste-to-energy Legok Nangka, Pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan PLTP Sarulla beserta proyek transmisi listrik dari Jawa ke Sumatera.
“Beberapa lagi proyek yang sudah masuk dalam kategori 1 yaitu Legok Nangka waste to energi.”
“Kemudian Sustainable Aviation Fuel dan PLTP Sarulla juga termasuk dalam yang akan dibiayai yaitu transmisi line dari Jawa Sumatera.”
“Dan ini diharapkan bisa masuk dalam tahapan komersial dan kunjungan mantan Perdana Menteri ini menegaskan komitmen kuat Indonesia dan Jepang untuk bekerja sama di masa depan yang berkelanjutan dan rendah karbon,” pungkasnya.(*)
*
👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.