PADANG, KLIKPOSITIF – Politeknik Negeri Padang (PNP) mewisuda sebanyak 1.271 mahasiswa pada wisuda ke-64 yang digelar selama 2 hari (16-17 September 2023) di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Pada wisuda kali ini, sekitar 10 persen lulusan langsung diterima bekerja.
“Alhamdulillah, ada sekitar 10 persen wisudawan dan wisudawati kita yang langsung bekerja. Bahkan, ada yang diterima bekerja di luar negeri, yaitu di ScabaMetal zrt di Hungary,” kata Direktur PNP Surfa Yondri didamping Wakil Direktur Bidang Akademik, Revalin Herdianto usai acara wisuda ke-64 PNP, Sabtu (16/9/2023).
Selain di luar negeri, kata Surfa Yondri melanjutkan, beberapa wisudawan yang diwisuda pada wisuda kali ini, pada umumnya diterima dibeberapa perusahaan besar di Indonesia seperti PLN, Bank BRI, PT Vortex Energy Batam, Nastha Group, Multipolar Technology Tbk, dan PT Artha Prima Humatindo.
Untuk penempatan wilayah kerjanya, tidak hanya di Sumbar, tapi ada ditempatkan di beberapa darah seperti di Jakarta, Medan, Tangerang, Pekanbaru, Bengkulu dan Jawa Barat. “Kami harap, ini dapat menjadi motivasi bagi adik-adik mahasiswa PNP lainnya yang saat ini masih menjalani kuliah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Surfa Yondri juga menyampaikan bahwa dari 10 persen yang langsung diterima bekerja, terdapat 34 orang dari 38 wisudawan dan wisudawati dari prodi Teknik Alat Berat yang diterima bekerja di PT. Trakindo Utama diberbagai cabang. Rinciannya, 28 orang di Trakindo Sumbar, dan 3 orang di Trakindo Sumbawa, 3 orang Trakindo Jawa Area.
Kemudian, 4 orang lainnya sedang menunggu penempatan yang akan dimulai pada Oktober mendatang. “Untuk itu, kami ucapkan selamat kepada para lulusan dan orangtua, serta kami ucapkan terima kasih kepada PT Trakindo Utama yang telah menerima lulusan PNP walaupun mereka belum di wisuda,” ungkap Surfa Yondri.
Orang nomor satu di kampus Vokasi PNP itu menjelaskan bahwa para wisudawan dan wisudawati yang langsung diterima bekerja usai diwisuda, adalah mahasiswa yang diterima kuliah di PNP pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2019 dan 2020. Di mana ketika itu, dunia tengah dilanda pandemi Covid-19.
Begitu Covid-19 berakhir, ternyata dampak dari Covid-19 membuat terjadinya perubahan yang luar biasa di dunia kerja, sehingga PNP langsung melakukan beberapa treatment. Di antaranya, melakukan pembekalan di masing-masing prodi seperti bagaimana cara memasuki dunia kerja dan juga bagaimana cara pembuatan lamaran dan tes wawancara.
Kemudian, PNP juga mendatangkan orang dari dunia industri, baik secara online maupun offline. Dalam tanda kutip, mereka yang didatangkan itu diminta untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa bagaimana kondisi dunia industri pada hari ini, dan seperti ini loh orang-orang yang dibutuhkan.
“Jadi, di samping meningkatkan sofskill mahasiswa pasca Covid-19, transformasi inilah yang kami lakukan secara internal, sehingga kami harapkan para wisudawan kami ini siap untuk memasuki dunia kerja. Makanya, pada wisuda kali ini ada 10 persen mahasiswa yang diterima bahkan ada yang sudah bekerja sebum diwisuda,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Surfa Yondri menyampaikan bahwa melalui wisuda ke-64 ini, maka lulusan PNP saat ini berjumlah 28.811 orang. Dan, berdasarkan tracer study dan komunikasi yang dilakukan, diketahui bahwa para alumni telah tersebar di berbagai instansi pemerintah, BUMN, serta di perusahaan swasta nasional dan internasional. “Bahkan, ada juga yang jadi pengusaha,” bebernya.
Kepada wisudawan dan wisudawati, dia pun menyampaikan atas nama pimpinan dan civitas akademika PNP, mengucapkan selamat atas kesuksesan menyelesaikan pendidikan di PNP. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh, dia pun mendoakan agar sukses ketika berkiprah di masyarkat melalui karya-karya inovatif dan kreatif serta memberikan solusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Para wisudawan dan wisudawati ini akan segera memasuki dunia industri yang penuh dengan persaingan. Dimana, tenaga kerja yang akan suskes adalah yang memiliki competitive advantage, yakni SDM yang adaptif, fleksibel, kreatif, innovatif, menguasai IT, menguasai Bahasa Internasional, komunikatif, punya sikap leadership yang tinggi, kritis dan punya kemampuan high order thinking,” katanya.
Oleh karena itu, sebut Surfa Yondri, PNP terus mendorong semua prodi untuk mengintensifkan kerjasama dengan industri, terutama dalam penyaluran lulusan. Karena, kerjasama dengan dunia industri sangat mendorong percepatan proses pendidikan di Politeknik yang berbasis industri.
Selain itu, kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan pemerintah juga memberikan ruang yang lebih luas bagi Politeknik untuk melakukan trasformasi pendidikan melalui berbagai program. Di antaranya, Matching Fund, Competitive Fund, Hibah Sertifikasi Kompetensi Dosen, Praktisi Mengajar yang diikuti oleh banyak dosen, termasuk praktisi dari industri.
MBKM ini, juga memberikan kesempatan yang luas kepada mahasiswa untuk mengikuti pendidikan di lembaga lain, baik di dalam maupun luar negeri melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dan IISMAVO. Bahkan, pada tahun ini, PNP mengirim 49 mahasiswa mengikuti program PMM diberbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Di antaranya, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Madiun,Politeknik Negeri Malang, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran Bandung.
“Kemudian untuk IISMAVO, ada 7 mahasiswa yang akan segera berangkat mengikuti perkuliahan di berbagai negara. Di antaranya, Jerman, Taiwan, United Kingdom, Malaysia dan Perancis,” pungkasnya.(*)