TANAH DATAR, KLIKPOSITIF – Yasirli Amri, merupakan satu dari 23 korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB. Sesaat setelah erupsi, video Uni Favorit Politeknik Negeri Padang (PNP) yang sedang terengah-engah dan badannya dipenuhi debu erupsi itu pun viral di berbagai platform media sosial.
Sabtu (9/12/2023) siang, rombongan PNP yang dipimpin Wakil Direktur I Bidang Akademik PNP Revalin Herdianto, berkunjung untuk bertakziah ke rumah orangtua almarhumah Yasirli Amri yang berada di Nagari Tigo Koto, Kecamatan Rambatan, Tanah Datar, Provinsi Sumbar. Dalam rombongan tersebut, turut hadir alumni PNP yang merupakan Dandim 0307 Tanah Datar, Letkol Czi Sutrisno, bersama istri.
Suasana berkabung di rumah keluarga almarhumah menyambut kedatangan rombongan dari perguruan tinggi Vokasi tersebut. Dan, ayah almarhumah bernama Welman, tampak sangat terpukul sekali atas musibah yang menimpa satu-satunya anak gadis dari pria berusia 66 tahun tersebut.
“Ayah memang tidak bisa diajak bicara. Beliau masih terpukul atas musibah erupsi Gunung Marapi yang menimpa almarhumah Yasirli,” kata sepulu almarhumah bernama Salsa kepada klikpositif.com yang ikut bersama rombongan PNP ke rumah duka almarhumah Yasirli yang akrab disapa Cici oleh teman-teman kuliahnya di PNP.
Selain terpukul, kata Salsa melanjutkan, kepergian bungsu dari 3 bersaudara itu semakin membuat kesedihan sang ayah makin terpuruk. Apalagi, ibu dan kakak kandung almarhumah lebih dulu menghadap Yang Maha Kuasa. “Sekarang ini, beliau sendirian di rumah, anak pertamanya atau abang dari almarhumah Yasirli sudah balik ke Padang. Abangnya tinggal di Padang,” ujarnya.
Salsa menyebut saat ini keluarga sudah ikhlas atas kepergian Yasirli. Dia mewakili keluarga, menyampaikan permintaan maaf kepada semua teman, dan dosen, termasuk kepada semua orang yang mengenal almarhumah. “Kalau almarhumah ada salah, mohon dimaafkan. Mohon juga doa untuk almarhumah,” tuturnya.
Terkait apakah ada firasat buruk dari keluarga sebelum peristiwa keluarnya magma dari dalam perut bumi di Gunung Marapi itu, Salsa menyampaikan sama sekali tidak ada. Namun, beberala hari sebelum kejadian, almarhumah sempat mendatangi kos Salsa dan menyampaikan bahwa almarhumah mau mendaki gunung bersama teman-temannya.
Salsa pun ketika itu, sempat melarang almarhumah. Tapi, almarhumah Yasirli tetap ngotot mau mendaki gunung. “Saya sampaikan ketika itu tidak usah mendaki dek. Nanti kamu kedinginan. Adek kan gak kuat dengan kedinginan. Tapi almarhumah tetap ingin pergi. Katanya, tenang saja kak. Yasirli perginya bareng teman-teman. Ada 18 orang,” katanya.
Terkait video almarhumah viral sesaat setelah kejadian, mahasiswi di Perguruan Tinggi Swasta di Kota Padang itu menyebut bahwa video itu dikirim almarhumah kepada dirinya sekitar pukul 15.30 WIB. Ada 2 video yang dikirim. Pada video pertama, almarhumah menyampaikan pesan bahwa dirinya tidak tahu apakah bisa selamat atau tidak. Kemudian pada video kedua, almarhumah memperlihatkan situasi di sekitarnya pasca-erupsi Gunung Marapi.
Melihat video tersebut, Salsa pun terkejut dan langsung menghubungi almarhumah. Saat dihubungi, almarhumah Yasirli pun langsung bercerita dengan Ayah dan Tantenya. “Saat ditelepon, almarhumah berulang kali menyampaikan permintaan maaf kepada papanya. Dia juga bilang kalau di sini tidak ada siapa-siapa, dia haus dan temannya yang lain tidak tahu apakah masih hidup atau sudah meninggal, dan dia pun juga menyampaikan kakinya patah,” kata Salsa.
Pada pukul 18.10 WIB, Salsa kembali menghubungi almarhumah, dan menanyakan posisinya dimana dan bagaimana keadaannya. Kemudian almarhumah menyebut bahwa dirinya sudah tidak kuat lagi. Dan, dia menyampaikan untuk segera ditolong. Dengan berurai air mata, Salsa pun langsung meminta almarhumah untuk segera mengirimkan titik koordinat keberadaannya. Setelah titik koordinat disampaikan, Salsa kemudian langsung mengirim titik koordinat tersebut ke petugas SAR.
“Kata almarhumah, tolong saya kak. Kemudian saya bilang, sabar ya dek, yang kuat ya dedek. Titik posisi adek sudah kakak kasih ke SAR. Kemudian dia bilang, kan sama helikopter ya kak jemput adek ke gunung. Gak lama kemudian, handphonenya mati dan tidak bisa dihubungi. Semua keluarga cemas dan panik menunggu kabar kondisi almarhumah,” ungkap wanita berhijab itu.
Almarhumah Yasirli merupakan 1 dari 8 mahasiswa PNP yang meninggal akibat erupsi Gunung Marapi. Jasadnya ditemukan oleh tim SAR gabungan di bawah Tugu Abel pada Senin kemarin. Namun, konfirmasi kepada keluarga baru disampaikan pada Selasa sore setelah jasad almarhumah dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan dibawa ke RS Acmad Mukhtar Bukittinggi. Keesokan harinya setelah Ba’da Zuhur, jenazah almarhumah dimakamkan di pekuburan keluarga.
Sementara itu, Wakil Direktur I Bidang Akademik PNP Revalin Herdianto menyampaikan turut berbelasungkawa kepada keluarga almarhum Yaserli atas musibah erupsi yang merenggut nyawa almarhumah. “Kami keluarga besar Politeknik Negeri Padang sangat merasakan kehilangan almarhumah. Selama ini saat ada cara di kampus, termasuk acara wisuda, almarhumah selalu bersama kami. Almarhumah ini Uni Favorit PNP,” kata Revalin.
Dalam takziah ke rumah duka almarhumah Yasirli, Revalin Herdianto juga menyerahkan uang duka dari Civitas Akademika PNP, termasuk asuransi Jasaraharja Putra kepada ayah almarhumah. “Mudah-mudahan, kedatangan kami ke rumah duka dapat menghibur keluarga yang ditinggalkan almarhumah. Insya Allah husnul khatimah, almarhumah orang baik,” pungkas Revalin.
Seperti diketahui bahwa Gunung Marapi yang secara administrasi berada di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) tepat pukul 14.54 WIB. Akibat erupsi tersebut, 23 orang dari 75 pendaki meninggal dunia dan 12 lainnya mengalami luka-luka.
Dari jumlah korban meninggal dunia, 8 orang korban di antaranya merupakan mahasiswa PNP yang berasal dari Program Studi D-III Teknik Sipil dan Program Studi D-IV Perancangan Jalan dan Jembatan. Berikut nama-nama mahasiswa PNP yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal dunia:
Progran Studi Perancangan Jalan dan Jembatan.
1. Muhammad Alpikri
2. Muhammad Teguh Amanda
3. Irfandi Putra
4. Wahlul Alde Putra
5. Filhan Alfiqh Faizin
6. Zikri Habibi
Program Studi Teknik Sipil
7. Aditya Prasetio
8. Yasirli Amri