PADANG, KLIKPOSITIF – Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV) Dr. Beny Bandanadjaja meminta hilirisasi produk (penelitian) yang dihasilkan perguruan tinggi vokasi untuk dapat diaplikasikan kepada masyarakat, Pemda dan sektor UMKM.
Hal itu disampaikannya saat Seminar Nasional yang digelar Politeknik Negeri Padang (PNP) di Ballroom 2-3 Santika Premiere Hotel Padang, Selasa (15/8/2023). Seminar nasional tersebut, turut dihadiri sejumlah narasumber.
Di antaranya, Anggota Komisi X DPR RI Hj. Lisda Hendrajoni, dengan tema โMembangun Nagari/Desa Produktifโ, dan Wali Nagari Pasie Laweh, Palupuh, Agam Zul Arfin Dt. Parpatiah, dengan tema โTestimoni dan Peran Perguruan Tinggi Vokasi di Tengah Masyarakatโ.
Kemudian narasumber lainnya, adalah Direktur PNP Dr. Surfa Yondri, S.T., S.ST., M.Kom., dan Ketua LPPM Dr. Ir. Yuhefizar, S.Kom., M.Kom., IPM., ASEAN Eng., dengan tema โBest Praktis Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakatโ.
Lebih lanjut Beny mengatakan bahwa hilirisasi selalu didorong, karena selama ini banyak penelitian hanya jadi prototipe dan disimpan saja di kampus tanpa diterapkan di masyarakat. Banyak biaya dihabiskan pemerintah hanya untuk sekeder penelitian saja.
Menurutnya, jika hasil penelitian diberdayakan, mendatangkan banyak manfaat. Untuk itu, melalui seminar nasional ini, dia berharap kerjasama Dosen PNP dengan industri, masyarakat, UMKM dapat perlu ditingkatkan.
“Dalam artian, sinergi PNP dengan stakeholder terbangunnya kolaborasi. Tujuannya jelas, untuk menghasilkan solusi dari hambatan-hambatan yang ada di tengah masyarakat,” katanya.
Sedana dengan Beny,ย Direktur PNP Surfa Yondri juga meminta agar hasil penelitian dan pengabdian mahasiswa dan dosen untuk dapat diimplementasikan di tengah-tengah masyarakat dan industri, termasuk UMKM.
“Tujuan seminar ini, dalam rangka meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari civitas akademika Perguruan Tinggi Vokasi, serta peningkatan hilirisasi yang menghasilkan kekayaan intelektual,” katanya.
Seminar Nasional hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat itu dihadiri 160 orang peserta yang terdiri dari LPPM, P3M, P2M, Wali Nagari, Kepala Desa, Lurah, Kepala SMA/sederajat, Kelompok Tani, Pokdarwis, dan pelaku UMKM.(*)