Penelitian Ungkap Manfaat Kandungan Ganja untuk Cegah Covid-19, Begini Penjelasannya

Kedua senyawa pada ganja ini mampu mengikat protein spike pada virus dan memblokir patogen virus yang menginfeksi manusia

Ganja Medis

Ganja Medis (net)

Hayati - launching PCX 160

KLIKPOSITIF – Hasil riset yang diterbitkan dalam Journal of Nature mengungkapkan senyawa pada ganja berpotensi mencegah virus yang menyebabkan COVID-19 menembus sel sehat pada tubuh.

Dua senyawa yang biasa ditemukan dalam ganja kebun ini, disebut sebagai asam cannabigerol atau CBG dan asam cannabidiol atau CBD. Hal ini dikemukakan oleh peneliti dari Oregon State University di Amerika Serikat.

Studi itu menyatakan kedua senyawa pada ganja ini mampu mengikat protein spike pada virus dan memblokir patogen virus yang menginfeksi manusia. COVID-19 membutuhkan reseptor agar dapat menyusup masuk ke dalam sel inang pada manusia. Reseptor ini disebut sebagai angiotensin-converting enzyme II atau ACE2. ACE2 dapat ditemukan di dalam jaringan paru-paru, lendir mulut dan hidung, ginjal, testis, dan saluran pencernaan.

Secara teori, dengan memodifikasi level ACE2 yang merupakan pintu masuk virus ke sel inang manusia, maka ada kemungkinan untuk menurunkan kemampuan virus menginfeksi.

Para peneliti menguji efek senyawa CBG dan CBD ini terhadap varian alfa dan beta virus di laboratorium. Studi ini tidak melibatkan pemberian suplemen kepada orang-orang atau membandingkan tingkat infeksi pada mereka yang menggunakan senyawa tersebut dengan mereka yang tidak. Richard van Breemen, peneliti di Pusat Inovasi Global Hemp Oregon State, menjelaskan bahwa senyawa ini dapat dikonsumsi secara oral dan memiliki potensi untuk mengobati infeksi SARS-CoV-2.Penelitian dari National Institutes of Health, menyebutkan senyawa dalam ganja, cannabidiol untuk SARS-CoV-2 ternyata memiliki cara kerja yang sama dengan nikotin baik sebagai modulator imun, untuk mengubah keseimbangan sitokin, dan anti-inflamasi. Selain senyawa ganja untuk COVID-19, cannabidiol (CBD) diperkirakan memiliki kemanjuran terhadap virus patogen baru yang mungkin muncul di masa depan.Sejumlah ilmuwan dalam komunitas sains menyebut, ganja medis bisa mengobati beragam kondisi kesehatan, seperti mual dan demensia. Namun, perlu untuk dicatat, ganja medis tidak serupa dengan apa yang biasa disebut dengan ganja rekreasional. Ganja medis adalah varietas ganja umum atau ganja kebun. Varian ini disebut juga sebagai ganja jalanan, dikenal lantaran tanaman ini memiliki kandungan Tetrahydrocannabinol (THC). Kandungan tersebut adalah agen psikoaktif utama pada obat.

Exit mobile version