KLIKPOSITIF – Vitamin C, yang juga dikenal sebagai asam askorbat, adalah zat gizi mikro yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Ada beberapa mitos dan fakta tentang zat gizi mikro yang penting ini untuk diketahu dengan baik.
Apa fungsi vitamin C dalam tubuh? Vitamin C adalah zat gizi mikro yang penting untuk banyak fungsi dalam tubuh. Vitamin C berperan penting dalam pembentukan kolagen, protein yang penting untuk menjaga kesehatan kulit, tendon, ligamen, dan pembuluh darah, serta untuk memperbaiki luka dan membentuk jaringan parut.
Vitamin ini juga membantu menjaga tulang, tulang rawan, dan gigi yang kuat. Selain itu, vitamin C meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi dari makanan nabati.
Vitamin C berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Sebagai antioksidan yang kuat, vitamin C menetralkan radikal bebas — molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan menyebabkan penuaan serta penyakit seperti kanker dan penyakit jantung. Zat gizi mikro ini juga terlibat dalam produksi neurotransmitter yang membantu sel saraf berkomunikasi.
Berapa banyak vitamin C yang Anda butuhkan? Tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin C, sehingga harus diperoleh melalui makanan atau suplemen.
Bahaya vitamin C yang berlebihan
Vitamin C umumnya aman. Namun, mengonsumsi terlalu banyak — lebih dari 2.000 miligram (mg) per hari — dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan karena tubuh tidak dapat menyerap vitamin C dalam jumlah yang berlebihan. Masalah yang umum terjadi termasuk diare, mual, dan kram perut.
Dosis tinggi vitamin C dapat menyebabkan batu ginjal, terutama pada individu dengan gangguan ginjal. Suplementasi berlebihan selama kehamilan dapat memengaruhi kadar vitamin C bayi setelah lahir. Ada juga kekhawatiran tentang asupan vitamin C yang tinggi pada individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan kelebihan zat besi atau hemokromatosis herediter.
Dapatkah vitamin C mencegah masuk angin atau memperpendek durasi masuk angin?
Gagasan bahwa vitamin C dapat mencegah masuk angin menjadi populer pada tahun 1970-an, tetapi penelitian sebagian besar telah membantah mitos ini. Meskipun mengonsumsi vitamin C secara teratur tampaknya tidak mengurangi kemungkinan terserang flu, beberapa bukti menunjukkan bahwa vitamin C dapat sedikit memperpendek durasi flu atau mengurangi keparahan gejala flu.
Bagi kebanyakan orang, menjaga pola makan seimbang dengan vitamin C yang cukup sudah cukup menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat tanpa mengonsumsi suplemen dosis tinggi.
Apakah vitamin C mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung?
Hubungan antara vitamin C dan kesehatan jantung masih belum jelas. Beberapa penelitian observasional besar menunjukkan bahwa asupan vitamin C yang lebih tinggi — terutama dari buah-buahan dan sayuran — dapat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke, kemungkinan karena sifat antioksidannya, yang melindungi pembuluh darah dan mengurangi penumpukan plak.
Namun, uji klinis yang menguji suplemen vitamin C belum menunjukkan manfaat yang konsisten dalam mencegah atau mengurangi penyakit jantung. Sementara beberapa bukti menunjukkan efek perlindungan, penelitian lain tidak.
Akibatnya, tidak ada rekomendasi khusus untuk mengonsumsi lebih dari jumlah vitamin C harian yang direkomendasikan untuk kesehatan jantung.