PADANG, KLIKPOSITIF – Penyerapan gabah petani pada panen raya tahun 2025 jadi salah satu fokus Perusahaan Umum Bulog (Perum Bulog) di awal tahun ini. Panen raya yang diprediksi akan berlangsung dari Januari hingga Maret mendatang jadi salah satu gerak cepat Bulog dalam menyerap hasil panen.
Kementerian Pertanian memprediksi produksi gabah kering panen secara total mencapai 18 juta ton. Hal ini tentunya harus diikuti dengan kesiapan Bulog dalam penyerapannya, terutama dengan Harga Pembelian pemerintah (HPP) baru.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, mengatakan, Bulog mulai melakukan monitoring beberapa titik panen sambil menunggu keputusan penyesuaian HPP untuk Gabah dan Beras terbaru pada 15 Januari 2025.
Dari tanggapan tersebut, Bulog siap dengan HPP baru yang di terbitkan oleh pemerintah. Hal itu berdasarkan pada keputusan Kepala Badan Pangan Nasional RI No 2 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras. Dan hal ini akan berlaku sepanjang tahun 2025, dimana Bulog akan melaksanakan penyerapan gabah dan beras produksi dalam negeri.
Bagi petani, hal ini jadi angin segar karena akan meningkatkan pendapatan yang lebih baik dalam meningkatkan taraf hidup. Perum Bulog dalam hal ini juga siap mengikuti arahan Pemerintah untuk melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani serta mempersiapkan beberapa strategi untuk melakukan penyerapan.
Kesiapan Bulog
Bulog melakukan berbagai upaya dalam memnyukseskan program ini, mulai dari melakukan penyerapan di titik-titik yang sudah panen terlebih dahulu di beberapa daerah, optimalisasi infrastruktur seperti Sentra Pengolahan Padi dan Sentra Pengolahan Beras yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu, Bulog juga melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian di tiap wilayah kerja untuk memonitoring titik panen serta mitra kerja pengadaan untuk optimalisasi penyerapan di tiap lini.
“Bulog melibatkan stakeholders untuk mulai melakukan monitoring beberapa titik panen yang mungkin sudah dimulai menjelang panen raya yang diperkirakan dimulai pada Februari,” ujar Suyamto.
Suyamto menjelaskan, Bulog juga telah mempunyai data prakiraan panen di berbagai daerah.
“Tim kami di lapangan sudah mempunyai data prakiraan panen sesuai KSA BPS dan data Luas Realisasi Tanam dari Dinas Pertanian dan saat ini terus kami pantau perkembangan tanamnya,” katanya.
Selain itu, Bulog juga sudah menyiapkan titik titik pembelian gabah petani dengan menggunakan sarana pengolahan sendiri maupun bekerja dengan mitra penggilingan.
Bulog menyesuaikan target penyerapan sebesar 3 juta ton untuk 2025 dengan membentuk Tim Jemput Gabah untuk mengoptimalkan penyerapan tersebut.
“Periode sekarang pun kami masih melakukan penyerapan dengan mengacu pada HPP yang telah ditentukan sebelumnya. Kami akan berupaya untuk memenuhi target penyerapan sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung program pemerintah, tentunya dibutuhkan koordinasi yang baik bagi tiap stakeholders kami di seluruh wilayah kerja Bulog,” tambah Suyamto.
Bulog terus melakukan monitoring di titik-titik panen yang sudah berjalan dan tentunya akan melakukan penyerapan sesuai dengan peraturan dan ketentuan pemerintah yang berlaku.
Menilik jumlah panen tersebut maka produksi gabah setara beras pada kuartal pertama 2025 ini diperkirakan mencapai sekitar 9 juta ton. Dan dalam hal ini Bulog berkomitmen menjaga dan membeli beras sesuai dengan HPP yang sudah ditentukan.
Gabah kering yang dijual oleh petani harus memiliki kadar air setidaknya 25% dan kadar hampa setidaknya 10%. Jika kualitas gabah di bawah standar ini, harga akan diubah atau dirafasikan sesuai dengan tabel standar harga yang ditetapkan oleh Head of National Food Board.
Produksi padi tahun ini meningkat secara kuantitas dan kualitas serta lebih baik dari tahun sebelumnya, sehingga BULOG dapat memaksimalkan penyerapan hasil petani dalam negeri melalui Perum BULOG untuk pemupukan stok cadangan pangan pemerintah (CPP).
BULOG komit untuk memberikan layanan yang baik kepada petani dan kelompok tani yang ingin menjual gabah atau berasnya melalui layanan satu hari. Ini berarti bahwa gabah atau beras yang telah dibeli, ditransaksikan, atau dijual ke gudang BULOG terdekat akan dibayar langsung pada hari transaksi.
Selain itu, BULOG memiliki infrastruktur Sentra Penggilingan Padi Modern (SPP) yang tersebar di sepuluh lokasi di daerah yang memiliki kelebihan beras. Dengan SPP ini, Perum BULOG dapat melakukan penyerapan gabah dengan lebih fleksibel dan memenuhi beberapa kondisi gabah yang diatur oleh Keputusan Badan Pangan Nasional.
BULOG melalui Satuan Kerja (Satker) penyerapan gabah beras beserta didukung seluruh penggilingan padi Mitra Kerja Pengadaan BULOG seluruh Indonesia secara serentak akan melakukan penyerapan gabah beras sesuai dengan kualitas dan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah, adapun standar kualitas dan harga gabah beras yang ditetapkan oleh pemerintah serta rafaksi harga terhadap gabah beras di luar kualitas adalah sebagai berikut:
Dengan adanya kebijakan ini, semoga jadi awal tahun yang baik bagi ketahanan pangan Indonesia dan tentunya petani juga makin sejahtera dengan adanya HPP baru yang diterbitkan oleh pemerintah.
Disisi lain, ini juga tantangan dalam memperbaiki kualitas tanam padi bagi petani selama melaksanakan musim tanam. Semoga saja upaya baik dalam menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik segera terwujud untuk Indonesia yang lebih baik.