PADANG, KLIKPOSITIF – Politeknik Negeri Padang (PNP) menggelar apel bersama yang dilanjutkan dengan kuliah umum. Menghadirkan Ketua Komisi X DPR RI, Hatifah Sjaifudian sebagai narasumber, kegiatan tersebut digelar di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Kampus PNP, Senin (17/2/2025).
Kuliah umum yang dihadiri ribuan civitas akademika kampus vokasi yang terdiri dari Direktur dan Wakil Direktur, dosen dan mahasiswa itu, turut dihadiri perwakilan dariย Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar, serta Wakil Ketua DPRD Sumbar, Muhammad Iqra Chissa Putra yang juga merupakan alumni PNP.
Dalam kuliah umum bertajuk โMenyiapkan Lulusan yang Berkarakter dalam Menyongsong Indonesia Emasโ, Hatifah menekankan bahwa generasi muda harus memiliki karakter kuat untuk menghadapi tantangan global pada 2045.
Ia menyoroti pentingnya pemikiran kritis, kreativitas, dan adaptabilitas sebagai modal utama dalam persaingan global. Selain itu, ketahanan mental dan moral harus diperkuat guna menghadapi disrupsi teknologi yang semakin pesat.
โDisamping itu, generasi sekarang juga harus mampu berkolaborasi lintas budaya, menjunjung etika serta integritas, disamping inovasi dan kreativitas juga menjadi faktor kunci dalam menghadapi tantangan lokal maupun global,โ ujar Hatifah.
Ia juga menegaskan bahwa disiplin, tanggung jawab, serta semangat pantang menyerah harus menjadi elemen penting agar generasi muda mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Keterampilan abad ke-21, seperti komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah, perlu dikuasai guna menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Lebih lanjut, Hatifah menyoroti pentingnya ketahanan nasional, baik dalam aspek ekonomi, lingkungan, maupun sosial. Dia berharap generasi muda dapat berperan dalam membangun ekonomi berbasis pengetahuan, menjaga kelestarian alam, dan menciptakan masyarakat yang inklusif serta berkeadilan.
Tidak hanya itu, dihadapan peserta kuliah umum, alumni Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung (ITB) itu juga menekankan pentingnya memupuk jiwa nasionalisme agar identitas bangsa tetap terjaga di tengah arus globalisasi.
Pada kesempatan itu, Hatifah dalam paparannya turut mengungkapkan tantangan pendidikan tinggi di Indonesia. Berdasarkan data BPS Januari 2024, hanya 6,68% populasi Indonesia yang menempuh pendidikan tinggi, jauh di bawah rata-rata negara OECD yang mencapai 47,42%.
“Hal ini menunjukkan perlunya upaya lebih keras dari pemerintah dan institusi pendidikan untuk meningkatkan akses serta kualitas pendidikan di Tanah Air,” bebernya.
Ia juga menyoroti kesenjangan digital yang masih terjadi, terutama di daerah terpencil. Infrastruktur yang belum merata menjadi kendala dalam akses pembelajaran jarak jauh.
Untuk mengatasi hal ini, ia mendorong optimalisasi anggaran pendidikan, perbaikan infrastruktur, serta pemberian beasiswa dan insentif bagi masyarakat di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Selain membahas tantangan, Hatifah juga menyoroti potensi besar yang dimiliki generasi muda Indonesia. Dengan bonus demografi yang terjadi dalam dua dekade ke depan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia.
“Namun, hal ini hanya dapat tercapai jika generasi muda dipersiapkan dengan baik melalui pendidikan yang berkualitas serta dukungan ekosistem inovasi yang kuat,” ujarnya.
Sebagai pesan kepada mahasiswa, Hatifah mengajak mereka untuk terus mengembangkan diri dengan meningkatkan keterampilan teknis dan nonteknis, menguasai teknologi, membangun jaringan global, serta berwirausaha.
โMahasiswa harus menjadi agen perubahan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat, berdaya saing global, dan siap berkontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,โ katanya.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa mahasiswa menanyakan langkah konkret yang dapat diambil untuk meningkatkan daya saing di tingkat internasional.
Hatifah menekankan pentingnya mengikuti perkembangan teknologi, memperkuat jejaring internasional, serta meningkatkan kemampuan bahasa asing. Ia juga mengajak mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan riset, kompetisi inovasi, dan program pertukaran pelajar guna memperluas wawasan global.
Acara kuliah umum ini ditutup dengan pemberian cendera mata dari PNP kepada Hatifah Sjaifudian sebagai bentuk apresiasi atas ilmu dan motivasi yang telah dibagikan. Para mahasiswa dan civitas akademika yang hadir tampak antusias dan mendapatkan wawasan baru mengenai pentingnya membangun karakter serta kesiapan menghadapi tantangan masa depan.
Usai acara kuliah umum, Hatifah bersama rombongan didampingi Direktur dan seluruh Wakil Direktur PNP, kemudian meninjau sejumlah fasilitas yang ada di kampus PNP, seperti bengkel mesin, listrik, alat berat dan lain sebagainya.
Sementara itu, Direktur PNP, Surfa Yondri, mengapresiasi kehadiran Ketua Komisi X DPR RI dalam kuliah umum ini. Ia berharap materi yang disampaikan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa PNP dalam menghadapi tantangan global ke depan.
โTerima kasih kepada Ketua Komisi X DPR RI yang telah meluangkan waktunya untuk hadir di PNP. Paparan yang disampaikan diharapkan dapat memotivasi mahasiswa PNP untuk terus berinovasi dan siap menghadapi dunia global,โ ujarnya.(*)