KLIKPOSITIF – Mengkonsumsi buah dan sayuran secara teratur bisa memiliki banyak manfaat kesehatan. Buah dan sayuran kaya akan kandungan serat, vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh. Buah-buahan dan sayuran rendah kalori dan lemak dianggap harus dimiliki jika seseorang ingin mengurangi berat badan.
Penurunan berat badan hanyalah salah satu dari sekian banyak kelebihan. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan sehat terdiri dari buah-buahan, sayuran dan biji-bijian dapat menurunkan kecacatan dan mengurangi gejala multiple sclerosis (MS).
Jadi apa sebenarnya multiple scleriosis (MS)? Multiple scleriosis merupakan penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh di pelindung lapisan saraf menyebabkan degenerasi neuro progresif.
Dilansir dari laman Boldsky, ada beberapa perawatan yang tersedia yang dapat memperlambat perkembangan penyakit dan memberikan sedikit kelegaan dari gejalanya. Jika tidak diobati, akhirnya mempengaruhi seluruh tubuh. Kehilangan visi, rasa sakit, kelelahan dan koordinasi terganggu adalah gejala utama multiple scleriosis.
Untuk penelitian tersebut, para peneliti telah mempertimbangkan 6.989 orang dengan semua jenis MS. Peserta diberi kuesioner dimana peserta harus mengisi makanan yang mereka konsumsi.
Temuan menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan sehat 20 persen lebih kecil kemungkinannya memiliki kecacatan fisik yang lebih parah, hampir 50 persen cenderung mengalami depresi, 30 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kelelahan parah dan lebih dari 40 persen lebih kecil kemungkinannya. untuk memiliki rasa sakit
Menurut penelitian, gaya hidup sehat didefinisikan memiliki berat badan yang sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, tidak merokok, makan makanan sehat dengan lebih banyak buah, sayuran, kacang polong dan biji-bijian dan sedikit gula dari makanan penutup.
“Orang dengan MS sering bertanya apakah ada yang bisa mereka lakukan untuk menunda atau menghindari kecacatan, dan banyak orang ingin tahu apakah makanan mereka dapat berperan,” kata Kathryn C. Fitzgerald, dari Johns Hopkins School of Medicine di Baltimore.
“Sementara studi ini tidak menentukan apakah gaya hidup sehat mengurangi gejala MS atau apakah memiliki gejala parah membuat orang sulit untuk terlibat dalam gaya hidup sehat, ini memberi bukti kaitan antara keduanya,” tambah Fitzgerald.
Hasil penelitian baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Neurology.