Kota Solok, Klikpositif – Kota Solok mendapatkan asistensi/ bimbingan teknis penyusunan master plan smart city dan quick win program unggulan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Asistensi ini mendorong Kota Solok bisa memaksimalkan teknologi untuk peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.
Dalam asistensi tersebut, Tim Kemenkominfo langsung turun memberikan Bimtek tahap I, Senin (10/6/2024) di Aula Umar Rivai Dinas Kesehatan Kota Solok. Bimtek selama dua hari itu diikuti oleh seluruh kepala OPD yang merupakan Dewan Smart City beserta tim teknis smart city.
Sekretaris Daerah, Syaiful A menjelaskan, asistensi Kemenkominfo merupakan program bimbingan bagi kabupaten/kota dalam menyusun Master Plan Smart City untuk memanfaatkan teknologi secara maksimal. Tujuannya guna meningkatkan pelayanan masyarakat dan mengakselerasi potensi daerah.
“Proses yang melibatkan berbagai stakeholder dan ini dapat menghasilkan rencana pembangunan yang matang dan berkelanjutan. Output kegiatan Bimtek ini akan menghasilkan review dari master plan yang sudah ada, termasuk quick win-nya,” papar Syaiful.
Kepala Dinas Kominfo Kota Solok, Heppy Dharmawan menjelaskan, kondisi eksisting smart city Kota Solok yang masuk kategori Kota Menuju Cerdas. Hal itu berdasarkan hasil penilaian ITB (Pusat Kota Cerdas Indonesia).
“Sebagai bentuk follow up, Kemenkominfo melakukan asistensi di Kota Solok. Untuk mendapatkan asistensi ini sebelumnya Kota Solok juga sudah dilakukan assessment terlebih dahulu oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika,” jelas Heppy.
Tenaga Ahli Kementerian Kominfo RI, Prof. Dr. Wahyudi Kumorotomo, mewakili tim teknis yang terdiri dari tiga orang dari UGM dan satu orang dari Kementerian Kominfo RI, berjanji akan membantu menindaklanjuti dokumen Smart City Kota Solok.
“Untuk empat bulan ke depan, kami akan hadir sekali sebulan di sini. Setiap bulan akan ada forum semacam ini untuk kita pertajam, kita pastikan yang sudah terdokumentasi itu bisa dilaksanakan dengan baik, semata-mata supaya gagasan yang bagus di dalam dokumen smart city bisa kita laksanakan dan kalau ada kendala mudah-mudahan kita dapatkan jalan pemecahannya,” terang Prof. Wahyudi.