KLIKPOSITIF – Ikan, adalah salah satu jenis lauk yang digemari oleh warga Indonesia karena harganya yang murah dan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi. Namun, hati-hati dalam membeli ikan jenis tongkol di pasar karena saat ini banyak beredar tongkol yang mulai basi. Tongkol yang mulai basi akan mengurangi kualitas gizi dan memiliki risiko kesehatan.
Untuk para ibu, bisa memilih ikan segar dengan melihat ciri dan harga ikan tongkol seperti di bawah ini:
1. Bau ikan
Bau ikan pada umumnya beraroma amis, namun amis yang bagaimana ya?
Amisnya ikan segar tidak bercampur dengan aroma tengik ya Mom, sehingga amisnya ciri khas bau ikan. Bedakan juga ikan yang amis tetapi diberikan formalin atau pengawet mayat ini. Jika ikan baunya amis sedikit bau seperti obat, jangan dibeli karena kemungkinan untuk mengandung zat pengawet formalin. Ciri lainnya ikan berformalin adalah ikan jarang dikerumuni lalat.
Lalat yang berkerumun tak terlalu banyak juga indikasi ikan tongkol segar. Amati pedagang ikan di pasar yang menjual ikan segar dengan jumlah lalat sedikit maka bisa dikatakan ikan tongkol tersebut segar dan aman. Berbeda jika Mom membeli ikan tongkol di swalayan akan jauh dari lalat dan kebersihan juga lebih terjamin.
2. Amati insang
Insang ikan tongkol yang masih sangat segar memiliki warna merah dan keset, sedangkan jika insangnya mulai menampakkan warna merah keabu-abuan serta berlendir maka jangan dipilih. Warna tersebut menandakan bahwa ikan tongkol sudah mulai mengalami pembusukan. Nah, jika Mom pegang bagian insangnya berlendir amat banyak, becek hindari saja ya.
Warna merah pada insang ikan segar adalah merah darah dengan cara ambilah ikan dan pegang kepalanya sambil direntangkan.
3. Amati kondisi daging
Daging ikan tongkol yang masih segar berbeda dengan yang mulai busuk, teksturnya lebih kenyal namun tidak empuk. Tingkat kelenturannya 90%, cenderung sedikit keras, mungkin bayangannya seperti tekstur tahu ya Mom.
Jika daging ikan tongkol sudah mulai empuk dan benyek menandakan bahwa ikan sudah tidak begitu bagus. Jangka waktu yang demikian (sudah mulai membusuk) bisa segera Mom olah dengan cara digoreng atau dijadikan pepes. Tetapi jika sudah benar-benar hancur daging dan berlendir tubuhnya sebaiknya jangan dimakan.
4. Amati sisik dan sirip
Ikan tongkol yang masih fresh akan memiliki sisik dan sirip yang menempel kuat dan tidak lepas dengan sendirinya. Umumnya, pedagang yang akan menjual ikan segar akan mengupas dengan pisau agar sisiknya tidak menusuk kulit. Bagian siripnya juga lebih kencang dan sedikit tajam. Jika Mom perhatikan juga bagian ekornya yang kaku menandakan bahwa ikan masih segar.
5. Warna
Ikan tongkol segar memiliki warna kulit yang cerah, tidak kusam dan tidak berlendir, tetapi jika warna ikan tongkol mulai gelap artinya bahwa ikan mengalami perubahan suhu tubuh dan membusuk. Ada baiknya Mom membeli ikan tongkol yang masih hidup atau yang ditempatkan di ember besar. Warnanya mengkilap seperti silver ya Mom.
6. Mata ikan
Bagian mata ikan tongkol yang masih segar berwarna hitam, putih bening sedangkan mata ikan tongkol yang sudah tidak bagus berwarna abu-abu, kuning dan mudah lepas. Mungkin sebagian pedagang nakal akan fokus untuk mengawetkan tekstur dagingnya dengan cara dibaluri formalin agar lebih awet. Tetapi, bagian matanya akan berubah menjadi abu-abu.
Manfaat makan ikan tongkol salah satunya bisa mencerdaskan otak, menaikkan kadar antioksidan dan sumber vitamin hewani, lemak baik dengan cara pengolahan yang benar ya. Harga ikan tongkol mentah mulai dari Rp. 20 ribu — Rp. 29 ribu per kilo. Dalam setiap 1 kilo terdapat 2-3 ekor ikan tongkol sesuai dengan posturnya. Harga ikan di swalayan terbilang mahal karena pihak toko bisa menjamin 100% tingkat kesegaran ikan, ada yang masih hidup. Tetapi, jika ikan sudah lewat 12 jam harganya akan turun karena mulai mengalami penurunan kualitas. Yuk Mom, makan ikan segar agar tubuh lebih sehat dan tercukupi kebutuhan gizi harian. Jangan lupa juga lengkapi dengan sayuran hijau ya Mom.(*)