Gunakan Botol Air Mineral Berulang-ulang Ternyata Berbahaya, Ini Dampaknya Pada Tubuh

Bahaya BPA dalam botol plastik dapat memengaruhi perkembangan otak janin selama dalam kandungan

ilustrasi

ilustrasi (net)

Hayati - launching PCX 160

KLIKPOSITIF – Menggunakan atau mengisi ulang botol air mineral sekali pakai ternyata sangat berbahaya bagi kesehatan. Botol plastik juga bisa mengandung bahan kimia berisiko seperti Bisphenol A (BPA).

Kandungan ini terdapat pada botol plastik dan pelapis kaleng makanan atau susu formula. Dilansir dari Mayo Clinic, plastik dengan kode 3 atau polivinil klorida (PVC) dan kode 7 atau jenis resin plastik lain mungkin mengandung BPA meski tidak semuanya.Belakangan ini penggunaan BPA mulai diperhatikan lagi terkait risikonya terhadap kesehatan manusia. Penggunaan bahan sekali pakai untuk dipakai berulang kali, termasuk botol plastik air minum dalam kemasan tentunya bukan tanpa risiko. Berikut ini adalah sejumlah bahaya dari penggunaan botol plastik sekali pakai secara berulang-ulang:

Bakteri

Botol minuman kemasan dengan kode 1 dari plastik PET hanya boleh dipakai sekali. Meski tidak ada kandungan BPA, botol ini berisiko terkontaminasi bakteri saat digunakan kembali. Makin sering digunakan, bakteri makin berkembang biak. Pasalnya, lapisan botol plastik PET makin menipis sehingga memudahkan bakteri masuk ke dalam botol. Minum langsung dari mulut botol dapat menyebarkan mikroba ke air dalam botol. Jika Anda biarkan, bakteri bisa menyebabkan gejala keracunan makanan, seperti mual, muntah, bahkan diare.

Gangguan ibu hamil dan janin

Berdasarkan studi terhadap hewan, bahaya BPA dalam botol plastik dapat memengaruhi perkembangan otak janin selama dalam kandungan. Para peneliti juga menemukan bahwa wanita hamil yang memiliki kadar BPA tinggi dalam urinenya. Ibuh hamil dengan BPA tinggi lebih berisiko melahirkan anak perempuan yang mengalami gangguan perilaku, seperti hiperaktif, kecemasan, serta depresi. Risiko BPA ini tampaknya lebih mudah dialami bayi dan anak-anak karena sistem tubuh mereka belum mampu membuang zat tersebut dari dalam tubuh.

Resiko kanker payudara

Selain kontaminasi bakteri dan gangguan kehamilan, penggunaan botol plastik berulang bisa menimbulkan bahaya terkait tumor ganas. Menurut BreastCancer.org, BPA merupakan estrogen sintetik lemah yang dapat meniru kerja hormon estrogen dalam tubuh dan menggangu fungsinya. BPA mungkin bisa menghambat atau meningkatkan estrogen dalam tubuh. Hal ini memicu perkembangan kanker payudara reseptor hormon positif. Akibatnya, paparan BPA pada wanita erat kaitannya sebagai faktor risiko penyebab kanker payudara.

Exit mobile version