AGAM, KLIKPOSITIF โ Seorang petani di kawasan Batu Palano Kecamatan Sungai Puar Kabupaten Agam โ Sumbar mengaku mendapatkan banyak manfaat ketika menggunakan biopestisida atau pestisida organik pada tanamannya.
Salah satu manfaat yang dirasakannya adalah keamanan dan kenyamanan, baik saat melakukan penyemprotan, maupun pasca penyemprotan.
โSebelumnya saya pakai biopestisida kimia atau an organik. Kalau disemprotkan ke tanaman, saya harus hati-hati, karena racunnya bisa mengganggu pernafasan. Baunya juga lengket ke wajah dan pakaian,โ tutur Yendril, petani asal Batu Palano, Senin 15 Maret 2021 kemarin.
Namun berbeda ketika menggunakan biopestisida, dirinya merasa aman, karena tidak ada efek samping yang dirasakan.
โKalau pakai biopestisida ini, tak pakai masker pun tak apa-apa. Aman, karena bahannya alami semua. Yang jelas, tidak menganggu pernafasan, aromanya juga wangi,โ papar Yendril.
Selain itu, Yendril juga mengakui jika biopestisida yang dipakainya bisa membuat hama kutu putih atau kutu kebul menghilang dari tanamannya.
โBagi kami petani, ini yang paling sulit diatasi. Kutu kebul ini sangat mengganggu tanaman. Tapi dengan biopestisida yang saya pakai, Alhamdulillah kutu kebulnya jauh berkurang,โ lanjutnya.
Ketika ditanya produk biopestisida yang dipakai, dengan tersenyum Yendril menyebut jika dirinya menggunakan biopestisida buatan lokal dari bahan baku serai wangi dan getah pinus.
โMeskipun produk lokal, tapi sangat ampuh. Namanya Biopestisida Talakak, yang merupakan turunan dan Karbol Tasarai. Tak hanya bisa mengatasi kutu kebul, biopestisida Talakak ini juga bisa membuat daun tanaman menjadi cerah karena subur, menghilangkan embun jelaga serta hama lainnya,โ jelas Yendril. (klik di sini untuk melihat videonya).