KLIKPOSITIF – Gorengan sering menjadi salah satu menu utama berbuka puasa. Meski enak namun ternyata makan gorengan bukan pilihan yang bijak untuk mengisi perut yang telah kosong selama belasan jam.
Berbuka dengan gorengan bukan merupakan hal yang terlarang. Kita masih bisa menyantap takjil jenis ini saat berbuka puasa. Hanya saja harus memperhatikan lagi jumlah atau porsinya.
Menurut riset medis, makan makanan yang digoreng dalam jumlah banyak saat buka puasa membuat lambung bekerja dengan keras. Padahal sebaiknya, lambung yang kosong itu terisi secara perlahan.
Selain itu, tenggorokan yang kering selama puasa juga membutuhkan hidrasi lebih dari asupan air. Lemak berlebih pada gorengan bisa mengiritasi tenggorokan yang kering.
Selain itu makanan berlemak tinggi atau bahaya makanan berminyak dapat memicu sakit perut, kram, dan diare. Kondisi ini dapat terjadi khususnya bagi orang dengan gangguan sistem pencernaan seperti sindrom iritasi usus dan pankreatitis (radang pankreas) akut.
Makanya banyak ahli kesehatan menyarankan berbuka dengan kurma atau jus. Baru setelah itu makan dalam porsi yang lebih besar.
Sebuah riset dalam jurnal Ultrasound International Open menjelaskan makanan berminyak mengandung lemak dalam jumlah tinggi. Konsumsi makanan ini akan memperlambat pengosongan perut. Akibatnya makanan yang berada lama dalam lambung dapat menyebabkan kembung, mual, dan sakit perut.
Dari pada makan gorengan, berbuka puasa sebaiknya dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Bahkan akan lebih baik jika menghindari beberapa jenis makanan saat berbuka puasa. Makanan-makanan itu di antaranya adalah makanan pedas, berlemak, berkafein, dan tinggi gula.