PASBAR, KLIKPOSITIF – Kapulaga (gardamunggu) adalah salah satu jenis rempah yang masih famili dengan jahe, namun menghasilkan buah bukan rimpang seperti tanaman jahe.
Menurut Mahlil Usman seorang pengusaha otomotif asal Pasaman Barat yang saat ini merambah usaha ke dunia pertanian mengatakan, hasil tanaman kapulaga jika dibandingkan hasilnya dengan tanaman sawit bisa mencapai 10 kali lipat lebih menguntungkan.
Sebelumnya lahan yang dimilikinya ditanami tanaman sawit kemudian beralih ke tanaman serai wangi dan kini membudidayakan tanaman rempah kapulaga, karena dinilai lebih menjanjikan.
Pria kelahiran Nagari Talu ini telah membuka seluas 9 hektare dari 30 hektare lahan yang dicadangkan di Kecamatan Talamau, Pasaman Barat. Ia mengembangkan kapulaga karena menilai lebih menjanjikan dibandingkan dengan hasil kelapa sawit.
“Harga buah kapulaga yang kering saat ini mencapai Rp175.000 per kilogramnya. Untuk produksinya pun cukup bagus dengan perawatan yang tidak terlalu rumit,” katanya.
Malil menjelaskan, buah kapulaga berbentuk polong dan berada di atas permukaan tanah dengan memiliki bentuk kecil. Buah nya digunakan sebagai bumbu untuk membuat masakan tertentu dan sebagai tanaman obat seperti dalam pembuatan jamu atau obat herbal.
Ia sangat optimis tanaman kapulaga ini dikembangkan di Pasaman Barat dan telah menarget pada Desember 2020 mendatang dapat menanam kapulaga di seluruh lahan yang telah dicadangkan seluas 30 hektare.
Sejumlah tenaga ia pekerjakan di lahan tersebut. Sehingga membuka peluang untuk bekerja pada warga sekitar. Dalam waktu seminggu, sekitar 20 orang tenaga harian dengan pengeluaran upah karyawan mencapai Rp10juta sampai Rp15juta.
Disamping itu, Mahlil juga menyediakan bibit dan siap memberi edukasi tentang tatacara budi daya kapulaga, bagi petani yang berminat mengembangkan kapulaga ini.
“Kita juga menyediakan bibit tersebut dengan kualitas bagus dengan harga terjangkau,” kata Pengusaha otomotif dan politisi dari Partai Golkar itu.
Mahlil juga menerangkan, tanaman kapulaga tumbuh baik pada kondisi ternaungi dengan kondisi tanah yang subur dan gembur. Sebelum ditanam hendaknya terlebih dahulu dipersiapkan pohon pelindung.
“Tanaman kapulaga ini harus dilindungi, agar tidak full cahaya matahari yang hendaknya terlindung sekitar 25 persen terkena sinar matahari,” jelasnya.
Pohon pelindung juga dapat berupa pohon sengon, kelapa, petai dan sebagainya. Adapun jarak tanam 1×2 meter, 1,5×2 meter atau 1×2,5 meter.
Sebelum ditanam harus dipersiapkan lubang tanam dengan ukuran 30-30×30 centimeter. Bibit berupa anakan ditanam seminggu setelah tanah dicampur pupuk kandang sebanyak 0,5 kilogram per lubang tanam.
Sedangkan untuk panen kapulaga dilakukan setelah tanaman berumur jelang 1 tahun sampai 2 tahun hingga umur 10 sampai 15 tahun. Buah kapulaga berbentuk bulat berukuran 1 centimeter yang bergerombol di atas permukaan tanah, jumlahnya berkisar 10 sampai 20 buah pergerombol.
Buah yang dipanen dipipil (dilepas dari tangkai atau dompolannya), selanjutnya buah dibersihkan kotorannya dan dicuci. Setelah itu, diletakan pada tampah atau tempat lainnya, untuk siap dijemur.
Buah yang sudah bersih dijemur hingga kering pada sinar matahari lalu dipasarkan. Untuk pemasaran ini, ia sendiri siap menampung dan membeli dari hasil petani kapulaga,” terang pengusaha yang penah menimba ilmu sosial ekonomi pertanian itu.