PADANG, KLIKPOSITIF – Balai Pelaksanaan Pemilihan Jasa Kontruksi (BP2JK) Wilayah Riau Kementerian PUPR mengunjungi PT Semen Padang untuk studi banding tentang penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berbasis ISO 37001:2016, Kamis (19/5/2022).
Rombongan dari BP2JK yang dipimpin Kepala BP2JK Wilayah Riau, Hamka Lubis itu, disambut Pjs. Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, R Trisandi Hendrawan di Ruang Rapat Lantai I Kantor Pusat PT Semen Padang. Juga hadir Kepala Unit Sistem Manajemen, Nelvi Irawati, Staf Governance Risk and Complience (GRC), Ghufron Vebrianto, dan sejumlah staf di lingkungan PT Semen Padang.
Trisandi dalam sambutannya mengatakan bahwa PT Semen Padang siap untuk berbagi pengalaman dengan BP2JK Wilayah Riau. Apalagi, BP2JK salah satu konsumen PT Semen Padang. Sebab, Kementerian PUPR banyak memiliki proyek infrastruktur yang dibangun menggunakan semen.
“Kami dari PT Semen Padang siap berbagi pengalaman dengan BP2JK Wilayah Riau terkait penerapan SMAP berbasis ISO 37001:2016. Apalagi, Provinsi Riau merupakan market share terbesar PT Semen Padang di Sumatera,” kata Trisandi.
Trisandi membeberkan proses mendapatkan sertifikasi ISO 37001:2016 SMAP. Kata dia, sertifikasi tersebut diterima 4 Maret 2022 oleh PT Semen Padang dari PT Sucofindo atas komitmen dalam menerapkan SMAP di lingkungan PT Semen Padang. Untuk prosesnya, terdiri empat tahapan.
Rinciannya, tahapan perencanaan dimulai Mei-Juni tahun 2021, tahapan pembangunan dan pengembangan dimulai pada Juni-Agustus 2021, tahapan penerapan dan peningkatan Agustus-September 2021, dan tahapan evaluasi dan sertifikasi pada Oktober 2021-Januari 2022.
“Jadi, sertifikasi ISO 37001:2016 SMAP ini belum lama didapatkan PT Semen Padang. Sertifikasi ini dapat memperkuat penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang telah dimulai sejak 2006, terutama dalam hal penerapan tata kelola perusahaan yang baik,” ujarnya.
Hal yang disampaikan Staf GRC PT Semen Padang Ghufron Vebrianto. Menurutnya, kedatangan rombongan dari BP2Jk Wilayah Riau ke PT Semen Padang ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan kepada PT Semen Padang. Padahal, sebut Ghuvron, banyak perusahan yang telah menerapkan SMAP.
Untuk itu, ia pun mengucapkan terima kasih kepada BP2JK Wilayah Riau yang telah menjadikan PT Semen Padang sebagai tempat studi banding. “Terima kasih atas kunjungan BP2JK wilayah Riau. Kunjungan ini secara tidak langsung dapat meningkatkan citra perusahaan dan tata kelola,” katanya.
Kedatangan BP2JK Wilayah Riau untuk studi banding penerapan SMAP ini, kata Ghufron melanjutkan, juga menandakan bahwa instansi BP2JK ingin menciptakan iklim anti penyuapan dalam iklim kerjanya yang tentunya juga dapat membantu PT Semen Padang dalam menerapkan SMAP.
“Jadi, mari kita serentak bersama-sama menerapkan SMAP, sehingga kita dapat menekan penyuapan. Sebab, ketika notabene penyuapan berkurang, maka notabene biaya tinggi akan turun dan kualitas akan bagus,” ujarnya.
“Kalau kualitas bagus, maka kita bisa bersaing dengan pihak luar. Ujung-ujungnya, persaingan dengan dunia luar tersebut dapat menaikan perekonomian Indonesia secara umum. Nah, itulah sebenarnya pembangunan yang nyata diharapkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Unit Sistem Manajemen PT Semen Padang, Nelvi Irawati, menyampaikan beberapa keuntungan dari implementasi SMAP tersebut. Di antaranya, dapat melengkapi fungsi Fraud Control Program dan Good Corporate Governance yang telah lama diimplementasikan PT Semen Padang.
Kemudian, meminimalisir dan mengantisipasi adanya resiko penyuapan di perusahaan, mengurangi biaya-biaya yang berpotensi menjadi praktik penyuapan, mencegah terjadinya benturan kepentingan, dan meningkatkan budaya anti suap seluruh insan perusahaan.
“Keuntungan dari implementasi SMAP ini juga memberikan citra positif, kepercayaan rekan bisnis dan kredibilitas perusahaan yang taat pada peraturan pemerintah dan anti penyuapan. Implemntasi SMAP ini juga sejalan dengan budaya AKHLAK, dalam hal ini Amanah,” ujarnya.
Kepala BP2JK Wilayah Riau, Hamka Lubis mengatakan bahwa pihaknya sengaja studi banding ke PT Semen Padang, karena perusahaan semen kebanggaan masyarakat Sumbar ini telah mendapatkan sertifikasi ISO 37001:2016 SMAP.
“Sebelumnya, kami juga mendapatkan gambaran dari instansi pemerintah terkait SMAP ini. Dan kali ini, kami ingin mendapatkan gambaran dari PT Semen Padang sebagai perusahaan profit. Jadi, studi banding ini untuk mendapatkan gambaran dari instansi profit dengan non profit,” katanya.
Ia pun menyebut sangat setuju dengan penerapan SMAP di PT Semen Padang. Karena, penerapan SMAP di PT Semen Padang pada intinya bukan untuk sertifikasinya, tapi bagai mana setiap orang di lingkungan PT Semen Padang melaksanakan apa yang dimaksud dengan SMAP.
“Kami setuju sekali dengan apa yang dilakukan PT Semen Padang terkait penerapan SMAP. Bagi kami di BP2JK wilayah Riau, penerapan SMAP ini merupakan salah satu ikhtiar yang dijalankan agar semua pegawai tidak terlibat dalam penyuapan,” ujarnya.(*)