PADANG, KLIKPOSITIF – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkul mahasiswa dari empat perguruan tinggi di Sumbar untuk melakukan assessment dan memetakan kerusakan rumah pasca gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Pasaman Barat beberapa hari lalu.
Ketua Rehabilitasi dan Rekonstruksi Universitas Andalas Dr. Febrin Anas Ismail, MT menyebutkan empat perguruan tinggi yang terlibat dalam proses assessment lanjutan ini diantaranya Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Bung Hatta (UBH), dan Institut Teknologi Padang (ITP).
“Prosesnya akan dilaksanakan selama sepuluh hari ke depan,” ujar Febrin, Kamis (3/3).
Disampaikannya ada 106 mahasiswa beserta koordinator nantinya akan melakukan pendataan dan menginput data secara online di lapangan sehingga data realtime yang masuk di inaRISK selalu update.
Menurutnya data yang ada sekarang selalu berubah sehingga masyarakat juga bingung apakah rumahnya bisa direhab atau dibangun kembali.
Selain itu, Febrin juga menyampaikan ada inovasi baru untuk memperbaiki rumah-rumah yang retak akibat bencana gempa ini yakni dengan menggunakan teknologi ferrocement layer atau kawat anyam yang dilapisi semen.
“Jika rumah masih berdiri kokoh dan hanya menimbulkan keretakan pasca gempa, maka rumah tersebut dapat diperbaiki dan dapat diperkokoh dengan kawat anyam ke dinding atau sudut dinding,” tambahnya yang didampingi Prof. Fauzan Ketua Pusat Studi Bencana Universitas Andalas saat pelepasan mahasiswa ke pasaman pada Kamis (3/3) di UPT BNPB Pusdalops Padang.
Selain melakukan proses assessment mahasiswa juga mensosialisasikan proses perbaikan rumah masyarakat.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengatakan, sebelumnya Unand telah mengirimkan tiga tim ke lokasi terdampak bencana gempa bumi di Pasaman dan sekitarnya.
Tiga tim ini terdiri tim dokter dari rumah sakit Universitas Andalas, Pusat Tanggap Bencana dari Fakultas Keperawatan dan Kesmas, serta Pusat Studi Bencana.
Pusat Studi Bencana telah melakukan quick assessment dan pemetaan awal pasca gempa, namun perlunya assessment lanjutan dengan bekerja sama dengan BNPB melibatkan mahasiswa teknik sipil di empat perguruan tinggi yang ada di Sumbar.
Rektor Yuliandri menekankan kepada seluruh mahasiswa agar bergandengan tangan membantu masyarakat dan pemerintah, jaga kondisi kesehatan dan komunikasi serta kerjakan dengan sepenuh hati dan tuntas.
“Dalam setiap interaksi, tinggalkan kesan positif, tinggalkan kesan yang menyenangkan,” ujar rektor.
Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah melepas mahasiswa secara resmi yang didampingi Rektor Universitas Andalas dan Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Tafdil Husni, SE, MBA.
Ia mengapresiasi keterlibatan mahasiswa dari empat Perguruan Tinggi di Sumbar sebagai relawan mapping rumah rusak akibat gempa bumi yang menguncang pasaman barat dan sekitarnya. “Karena rumah rusak ada kategorinya diantaranya Rusak Ringan (RR), Rusak Sedang (RS), dan Rusak Berat (RB),” terangnya.
Diharapkannya kegiatan ini bisa menjadi contoh untuk seluruh wilayah Indonesia dan tentunya jadi amal ibadah.