“Yaa Tuhan … kenapa tiap timbang berat badan ke posyandu, berat badannya Si Dedek sama terus, sih?”
Bun, Bunda pasti sering banget mengeluh seperti di atas kalau pulang dari posyandu atau setelah menimbang berat badan anak. Perasaan sakit hati dan merasa gagal mungkin sering ada di hati Bunda karena berat badan anak yang tidak kunjung meningkat dan ideal sesuai dengan usia anak. Belum lagi ditambah dengan tekanan dan pertanyaan yang diberikan oleh tetangga dan keluarga.
Gejala berat badan susah naik pada anak perlu diperhatikan, karena hal ini bisa menandakan gangguan pertumbuhan anak. Hal ini dikarenakan gejala berat badan yang kurang tersebut bisa menjadi anak kekurangan gizi atau sedang menderita kondisi medis tertentu. Salah satu cara untuk mengetahui apakah berat badan anak kurang ideal atau sudah ideal, Bunda dapat membawa anak untuk diperiksa ke ahli gizi atau dokter anak.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada tahun 2020, terdapat sekitar 6,7% anak dengan kondisi berat badan di bawah ideal (tergolong kurus) dan sekitar 1,4% anak yang masuk dalam kondisi badan kategori sangat kurus.
Ada banyak faktor yang membuat berat badan anak tidak kunjung meningkat, Bun. Faktor-faktor tersebut di antaranya kelainan genetik pada anak, kurangnya asupan gizi yang mencukupi kebutuhan anak, infeksi seperti tuberculosis atau HIV dan anak terjangkit kondisi medis tertentu seperti kondisi pencernaan, penyerapan nutrisi dan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan anak.
Gejala berat badan susah naik yang sudah lama menjadi fenomena anak di Indonesia tidak bisa dianggap sepele. Penting sekali bagi Bunda dan Ayah untuk selalu memantau tumbuh kembang anak secara rutin dengan membawa anak ke puskesmas atau posyandu terdekat. Ada beberapa tips yang bisa Bunda terapkan ke anak supaya berat badan anak meningkat, tips-tips tersebut di antaranya:
- Pastikan 1/3 dari isi piring anak mengandung sumber protein seperti ikan baik dari laut maupun sungai, daging sapi, daging unggas, tahu, tempe serta kacang-kacangan yang sudah bisa dikonsumsi anak sesuai dengan rentang usianya.
- Biasakan anak mengonsumsi makanan berlemak, terutama lemak jenuh rantai tunggal dan rantai Panjang yang tergolong lemak baik, seperti mengoleskan selai kacang pada roti, pemberian yogurt atau alpukat untuk cemilan anak.
- Pemberian keju, telur, daging atau ayam goreng tepung disarankan karena jenis makanan tersebut memiliki kalori yang cukup tinggi dan memenuhi hitungan kalori yang bisa dikonsumsi anak.
- Penggunaan susu atau krim pada sup anak bisa menambah asupan kalori pada anak.
- Biasakan anak mengonsumsi 5 porsi buah dan sayuran dalam sehari.
Usaha orang tua dalam meningkatkan berat badan anak, bukan berarti dapat disalah artikan sehingga orang tua bebas memberikan segala jenis asupan padanya. Makanan dengan kadar kalori yang tinggi seperti minum main, permen atau kue yang mengandung banyak gula tidak disarankan untuk diberikan pada anak. Hal ini dikarenakan makanan-makanan tersebut tidak mengandung nilai gizi yang memenuhi kebutuhan gizi anak.
Selain melakukan tips di atas dan memperhatikan pola makan anak, Bunda dan Ayah juga dapat memberikan anak tambahan vitamin dengan fungsi yang sesuai dengan keinginan orang tua. Salah satu vitamin yang terbaik untuk anak ialah Appetoz Sari Kurma yang merupakan vitamin berbahan baku sari kurma nomor satu untuk meningkatkan nafsu makan anak, sudah bersertifikat halal MUI dan sudah terverifikasi BPOM, hasil efektif 3-7 hari konsumsi, serta berkhasiat untuk memaksimalkan nutrisi yang diserap anak sehingga akan meningkatkan berat badan anak.
Vitamin berukuran 130 mL ini dapat Bunda temukan di marketplace, yaitu Shopee, Tokopedia, Lazada dan Tiktok Shop dengan nama toko “Appetoz Sari Kurma”. Tunggu apalagi, Bunda? Yuk, tuntaskan masalah meningkatkan nafsu makan anak Bersama Appetoz Sari Kurma!
Tokopedia: Appetoz Sari Kurma
Lazada: Appetoz Sari Kurma
Instagram: @appetoz.official
Whatsapp: 0852 2800 7787