Awas Kekurangan Hormon Testosteron Bisa Berdampak Buruk, Ini Ciri-cirinya

Pada umumnya, kadar testosteron akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya usia

ilustrasi

ilustrasi (net)

Hayati Motor Padang

KLIKPOSITIF – Testosteron adalah hormon yang sangat penting bagi pria. Hormon ini tidak hanya diperlukan oleh organ reproduksi, melainkan juga oleh berbagai organ penyusun tubuh.

Pada umumnya, kadar testosteron akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya usia. Pada beberapa kondisi, kadar hormon ini dapat mengalami penurunan lebih cepat, sehingga seorang pria bisa kekurangan testosteron bahkan pada usia muda.

Testosteron pria dihasilkan oleh kelenjar gonad pada testis. Kelenjar ini akan menghasilkan hormon seks dan akan mengalami puncaknya saat seorang laki-laki memasuki fase remaja akhir atau berusia sekitar 18 tahun. Selanjutnya, testosteron akan terus memengaruhi perubahan fisik dan peningkatan libido pria hingga memasuki usia dewasa awal.

Setelah usia 30 tahun, pria umumnya akan mengalami penurunan kadar hormon seks ini secara berkala. Penurunan hormon yang berkaitan dengan bertambahnya usia seharusnya tidak sampai menimbulkan perubahan fisik maupun penurunan libido yang signifikan. Tetapi jika hal tersebut terjadi, mungkin ada sejumlah hal lain yang menyebabkan rendahnya kadar testosteron, seperti cedera testis, radiasi kemoterapi, penyakit kelenjar di bawah otak, atau efek samping penggunaan obat-obatan tertentu.

Penyebab kondisi ini juga umumnya terkait gangguan hormon, yakni hipogonadisme. Gangguan ini menurut Journal of Advanced Pharmaceutical Technology & Research mengacu pada kondisi tubuh yang tidak mampu menghasilkan cukup hormon testosteron. Kadar hormon yang mengalami penurunan lebih cepat sebelum waktunya bisa berdampak besar bagi kesehatan dan kehidupan seksual pria.

Berikut ini adalah beberapa tanda yang umumnya pria alami ketika tubuh kekurangan testosteron:

Libido turun

Testosteron memiliki peran utama dalam mengatur dorongan seks atau libido pada manusia, selain dari faktor hormonal lainnya dan perubahan mood seseorang. Rendahnya dorongan seks akibat kadar hormon pria yang terlalu rendah, ditandai dengan jarangnya terjadi ereksi spontan, termasuk ereksi saat tidur malam dan ereksi di pagi hari.

Kesulitan mempertahankan ereksi

Impotensi atau disfungsi ereksi merupakan masalah yang umum terjadi saat tubuh pria tidak memproduksi cukup testosteron. Kadar hormon yang rendah tidak cukup mampu untuk menstimulasi otak dalam memproduksi molekul yang memicu dan mempertahankan ereksi.

Meskipun demikian, disfungsi ereksi juga bisa dipengaruhi oleh masalah kesehatan lainnya yang pria alami, termasuk penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan diabetes.

Exit mobile version