KLIKPOSITIF – Perpaduan rasa manis, karbonasi, dan kafein menjadikan soda menjadi minuman favorit banyak orang. Namun di sisi lain, soda bisa menjadi sumber kalori kosong, gula atau pemanis buatan.
Dilansir dari laman Livestrong, menjadikan soda sebagai kebiasaan sehari-hari – baik Anda minum secara teratur atau sedang diet – dapat menimbulkan kabar buruk bagi kesehatan Anda.
1. Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di AS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Sayangnya, minum soda setiap hari justru semakin meningkatkan risiko tersebut.
Meta-analisis pada bulan Mei 2014 dalam โAterosklerosisโ menemukan bahwa satu porsi soda atau minuman manis lainnya setiap hari dikaitkan dengan peningkatan penyakit jantung sebesar 16 persen.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 18 Mei 2020, โJournal of American Heart Associationโ menemukan bahwa “Mengonsumsi satu atau lebih porsi minuman manis per hari dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, revaskularisasi, dan stroke.”
Baik soda biasa maupun soda diet dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke, menurut sebuah studi pada bulan Mei 2012 di โThe American Journal of Clinical Nutrition.โ
Pada catatan terkait, para peneliti yang mempelajari kumpulan data dari tahun 2004 hingga 2018 menerbitkan temuan mereka di โNutrition Journalโ pada Juni 2022. โTemuan kami mendukung hipotesis bahwa asupan minuman ringan meningkatkan tekanan darah,โ simpul mereka.
2. Membahayakan Usus Anda
Meskipun soda bening mungkin merupakan sumber rasa nyaman bagi perut yang asam, efek sehari-hari soda terhadap kesehatan usus sebenarnya lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.
โSoda โ baik yang biasa maupun diet โ berdampak negatif pada usus. Tambahan gula mendorong pertumbuhan berlebih bakteri dan jamur berbahaya, seperti kandida. Sementara itu, beberapa pemanis buatan seperti sukralosa telah terbukti mengubah mikrobioma usus,” jelas Anya Rosen, RD, CPT, seorang praktisi pengobatan fungsional virtual yang berbasis di New York City.
Selain itu, meminum minuman berkarbonasi juga dapat menyebabkan gas dan kembung, serta memperburuk gejala masalah pencernaan lainnya seperti refluks asam, kata Rosen.
3. Peningkatan Risiko Diabetes
Soda, seperti minuman manis lainnya, dapat menyebabkan lonjakan gula darah setelah meminumnya. Ketika gula darah melonjak, insulin dilepaskan ke aliran darah untuk membawa gula tersebut ke dalam sel untuk energi atau penyimpanan.
Minum soda setiap hari berarti lonjakan gula darah dan insulin sering terjadi sepanjang hari, sehingga dapat meningkatkan risiko diabetes.
Meskipun soda diet tidak secara langsung menyebabkan lonjakan gula darah, konsumsi soda diet dan risiko diabetes tetap perlu diwaspadai.
Faktanya, studi pada bulan Mei 2018 di โPerkembangan Nutrisi Saat Iniโ menyimpulkan bahwa minum soda biasa atau diet dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes.
Dalam sebuah studi pada bulan April 2013 di โEuropean Journal of Nutritionโ, para peneliti menemukan bahwa minum soda diet secara signifikan dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes pada pria Jepang selama periode 7 tahun.