Kota Solok, Klikpositif – Dinas Pangan Kota Solok menyalurkan paket sembako terhadap 100 Kepala Keluarga rawan pangan, Selasa (6/12/2022). Penyaluran paket sembako tersebut sebagai langkah intervensi Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP) di Kota Solok.
Kepala Dinas Pangan Kota Solok, Ikhvan Marosa mengatakan, penyaluran paket bahan pangan tersebut untuk memperkuat keluarga-keluarga yang tergolong rawan pangan di daerah. Penyaluran bantuan diprioritaskan terhadap masyarakat yang tergolong berpendapatan rendah.
“Pada Tahun 2022 ini, kegiatan intervensi PDRP diprioritaskan kepada masyarakat dengan pendapatan rendah. Harapannya, masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga, terutama yang miliki anak-anak balita yang terindikasi gejala stunting, atau gizi buruk (wasting), serta ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK),” terang Ikhvan Marosa.
Bantuan pangan yang diberikan terdiri dari 20 kilogram beras, 5 liter minyak goreng, 1 Kg Gula, 1 Kg Kacang Hijau, 2 Kg Telur, dan 1 Kaleng Sarden. Paket tersebut disesuiakan dengan ketersediaan anggaran di Dinas Pangan Kota Solok, sehingga hanya 100 KK yang mendapat bantuan.
Dengan jumlah bantuan yang sangat terbatas, kata Ikhvan Marosa, Dinas Pangan hanya memprioritaskan masyarakat yang tergolong ekonomi lemah. Selain rawan pangan, keluarga yang mendapat bantuan diprioritaskan bagi yang memiliki balita yang terancam gizi buruk.
Kerawanan pangan merupakan suatu kondisi ketidakcukupan pangan yang dialami daerah, masyarakat, dan rumah tangga pada waktu tertentu. Karena berbagai faktor, masyarakat tidak bisa memenuhi pangan sesuai dengan standar kebutuhan fisiologi bagi pertumbuhan dan kesehatan.
Ancaman kerawanan pangan dapat terjadi secara berulang-ulang pada waktu tertentu. Bisa saja penyebanya faktor ekonomi atau kemiskinan kronis. Dan dapat pula terjadi akibat keadaan darurat seperti bencana alam maupun bencana sosial (transien) lainnya.
“Dengan adanya bantuan ini dapat memberikan manfaat agar terpenuhi dan tercukupinya kebutuhan pangan bagi balita stunting (pendek), wasting (kurus) dan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) di daerah rawan pangan khususnya Kota Solok,” tutup Ikhvan Marosa.