JAKARTA, KLIKPOSITIF – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra Andre Rosiade meminta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membongkar data oknum pengendali terigu, kedelai dan minyak goreng di Tanah Air. Andre mengungkit pernyataan Zulhas sebelumnya.
“Sebagai anggota Komisi VI, mitra kerja Menteri Perdagangan, saya meminta Pak Zulkifli Hasan tegas membongkar data pengendali terigu, kedelai, dan minyak goreng,” kata Andre keoada wartawan, Rabu (2/11/2022).
Andre meminta Mendag untuk tidak menutup-nutipi data tersebut. “Jangan ditutup-tutupi, Pak. Ini penting karena tiga bahan pokok tersebut menyangkut hajat hidup 270 juta rakyat Indonesia,” sambung Andre.
Andre Rosiade mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus belajar dari pengalaman pahit lantaran gagal mengendalikan harga minyak goreng. Andre meminta Zulhas tidak menutupi data oknum pengendali pangan tersebut.
“Kita harus belajar dari persoalan minyak goreng yang beberapa waktu lalu menjadi isu sensitif bagi masyarakat. Kita melihat bagaimana oligarki melawan kebijakan pemerintah terkait minyak goreng.
“Saya mendengar Bapak mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk mengendalikan harga bahan pangan, makanya Bapak harus tegas,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumatra Barat (Sumbar) ini.
Pernyataan Zulhas yang dimaksud Andre Rosiade adalah dalam forum akademik di Universitas Muhammadiyah Magelang. Zulhas menyebut kedelai, terigu, dan minyak goreng di Indonesia dikendalikan oleh segelintir orang.
Andre mengatakan pernyataan Zulhas semakin memperkuat dugaan publik terkait keberadaan kartel di balik meroketnya harga bahan pangan.
Sebelumnya Zulhas menyebut kedelai dan terigu di Indonesia dikendalikan oleh masing-masing satu orang. Sementara, minyak goreng dikendalikan oleh 7 orang.
Hal itu disampaikan Zulhas ketika bicara soal pengendalian harga beras. Maka itu, Zulhas mengatakan akan membongkar masalah tersebut. Zulhas tak mengungkap siapa saja orang-orang yang mengendalikan komoditas itu.
“Bapak/ibu tahu, yang ngendaliin kedelai di Indonesia ini 270 juta orang, 1 orang. Yang kendalikan makan terigu, makan roti di Republik Indonesia ini 1 orang, yang kendalikan minyak goreng di Republik ini 7 orang.
“Nah ini mulai kita bongkar agar memperluas ownership. Masa rakyat 270 juta diatur 1-2 orang. Kita benahi pelan-pelan,” kata Zulhas di Kuliah Umum Tematik Waralaba Lokal ‘Go Global’ di Universitas Muhammadiyah Magelang, Selasa (1/11/2022). (*)