PASBAR, KLIKPOSITIF – Anggota DPRD Sumatera Barat (Sumbar) M Ihpan menyebut anak-anak korban gempa saat ini memerlukan dukungan psikososial.
“Gempa yang berulang-ulang terjadi, dapat menimbulkan trauma mendalam pada korban, khusus nya pada anak-anak,” sebut politisi PKS itu kepada KLIKPOSITIF, Rabu (2/3/2022).
Saat mengunjungi posko pengungsian di MAN Kajai Pasbar, M Ihpan mengatakan jika dunia anak-anak adalah dunia bermain.
Ia berharap, jangan sampai kondisi bencana dan lokasi pengungsian menghapus keceriaan para anak dalam bermain.
Kemudian katanya penanganan trauma healing menjadi salah satu bentuk terapi psikososial yang seharusnya ada pada korban pasca bencana.
“Terapi psikososial membantu anak agar mampu melanjutkan hidupnya. Saya mendorong pemerintah untuk mengadakan terapi ini. Hal ini akan saya sampaikan kepada Gubernur Mahyeldi,” katanya.
Nagari Kajai di Kecamatan Talamau mengalami kerusakan cukup parah. Rata-rata rumah warga tidak bisa ditempati sehingga mereka harus berada di lokasi pengungsian.
Seperti pemberitaan sebelumnya, gempa kuat terjadi di Pasaman Barat (Pasbar), Sumbar, pada Jumat 25 Februari 2022.
Gempa ini berawal dari Gempa Pembuka (foreshocks) yang terjadi pukul 08.35 WIB, dengan magnitudo 5,2.
Gempa itu terjadi di wilayah 18 kilometer Timur Laut Pasaman Barat, dengan kedalaman gempa 10 kilometer.
Pada pukul 08.39 WIB, atau empat menit setelah itu, terjadi gempa kedua yang merupakan Gempa Utama (mainshock).
Gempa itu lebih besar dan bermagnitudo 6.2 yang kemudian ada pemutakhiran jadi 6.1.
Gempa tersebut terjadi di wilayah 17 kilometer Timur Laut Pasaman Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.
Setelah itu, terjadi serangkaian Gempa Susulan (aftershocks), namun magnitudonya di bawah gempa utama.
Tidak hanya dalam negeri, kejadian gempa di Pasbar ini juga menjadi pemberitaan banyak media di luar negeri.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa itu terjadi di patahan baru.
Patahan baru bernama Segmen Talamau itu terjadi di antara Segmen Angkola dengan Segmen Sianok.