JAKARTA, KLIKPOSITIF – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi menerima Penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta, Rabu (20/7).
Atas penghargaan tersebut, Supardi berkomitmen untuk mempertahankannya pada tahun 2023.
“Penghargaan Nirwasita Tantra telah diberikan beberapa kali kepada DPRD Sumbar, artinya pemerintah pusat mengapresiasi upaya-upaya kita untuk menjaga kelestarian lingkungan. Tidak hanya kelestarian, namun juga pengelolaan berbagai jenis limbah, mulai dari rumah tangga, medis hingga pabrik,” kata Supardi usai penyerahan penghargaan.
Ia mengatakan, rata-rata kabupaten/kota di Sumbar sangat peduli akan kelestarian lingkungan yang masuk didalamnya hutan. Beberapa kota di Sumbar juga mendapatkan penghargaan yang sama dari KLHK, salah satunya Kota Payakumbuh.
“Meski mendapatkan penghargaan, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terhadap pengelolaan lingkungan seperti illegal loging dan masih banyak lagi,” katanya
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar juga menerima penghargaan tersebut.
Supardi menjelaskan, penghargaan Nirwasita Tantra merupakan program KLHK atas komitmen pemerintah daerah dan DPRD dalam menjaga kualitas lingkungan hidup di daerah. Kementerian LHK menilai dukungan dan kebijakan daerah, pemerintah dan DPRD Provinsi Sumbar menunjukkan komitmen tersebut.
“Komitmen tersebut, kami pemerintah daerah dan DPRD, juga diimplementasikan melalui berbagai inovasi dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan yang ada,” ujarnya.
Supardi menambahkan, penghargaan diberikan tentunya melalui berbagai indikator penilaian dengan standar kualitas terbaik. Untuk itu, Ia berharap agar Nirwasita Tantra atau Greenleadership dari Kementerian LHK menjadi motivasi bagi Sumbar dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Siti Aisyah mengatakan, penghargaan Nirwasita Tantra kepada Ketua DPRD Sumbar Supardi diserahkan langsung Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Alue Dohong.
Sedangkan Penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2022 diberikan kepada 42 pemimpin daerah terbaik yang dibedakan dalam kategori provinsi, kabupaten besar, kabupaten sedang, kabupaten kecil, kota besar, kota sedang dan kota kecil. Tiap kategori diberikan kepada 3 kepala daerah terbaik, 3 DPRD terbaik, dan 5 pemerintahan terbaik.
“Tim dari KLHK menilai Gubernur dan Ketua DPRD memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga kualitas lingkungan hidup,” katanya.
Menurutnya komitmen dari kepala daerah itu juga diuji oleh tim panelis independen saat mempresentasikan data capaian dan inovasi berkaitan isu lingkungan di daerah.
Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir Sumbar selalu masuk tiga besar dalam penilaian Green Leadership dari KLHK. Penghargaan tahun 2022 ini adalah penghargaan dari penilaian yang dilaksanakan pada 2021
Selain itu lima kota di Sumbar juga menerima penghargaan Green Leadership dan Nirwasita Tantra pada 2022. Daerah itu diantaranya Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Kota Solok dan Kota Bukittinggi.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Alue Dohong, pada acara Penganugerahan Kalpataru 2022 dan Nirwasita Tantra 2021 mengatakan, Nirwasita Tantra adalah penghargaan pemerintah yang diberikan kepada kepala daerah yang dalam kepemimpinannya berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan sehingga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup
Sejak mulai diselenggarakannya Penghargaan Nirwasita Tantra pada tahun 2016 dan berjalan sampai dengan tahun ini tercatat sebanyak 1.137 peserta penerima yang dilihat dari jumlah pengirim Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) kepada KLHK terdiri dari 145 Provinsi, 691 Kabupaten, dan 301 Kota.
Penyerahan Nirwasita Tantra saat ini adalah penganugerahan tahun 2021 dimana tahun lalu pandemi Covid-19 tidak dapat dilaksanakan. Hanya tiga Provinsi yang menerima Penghargaan yaitu Sumatera Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pada tahun 2021 proses penentuan pemenang dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu pengiriman dokumen, penapisan tahap awal, penapisan tahap 2, dan pembuatan video klarifikasi, dan pengumuman pemenang.
“Penghargaan tersebut merupakan wujud apresiasi kepada para pemimpin daerah dan pejuang lingkungan yang telah menjadi ujung tombak/garda terdepan dalam upaya pemulihan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia. Penghargaan juga secara rutin diberikan oleh KLHK kepada mereka yang telah terbukti memiliki kepedulian, komitmen, prakarsa, inovasi, motivasi, dan kreativitas secara berkelanjutan, sehingga berdampak positif terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan,” jelas Alue.
“Para pemimpin dan pejuang lingkungan hidup peraih penghargaan ini diharapkan menjadi contoh, inspirasi, dan pemicu yang mendorong inisiatif dan partisipasi individu atau kelompok masyarakat lainnya secara lebih luas,” sambungnya.
Alue juga menyatakan selain memberikan penghargaan terhadap para pemimpin daerah dan pejuang lingkungan, Pemerintah terus mengupayakan berbagai inisiatif dalam menjaganya keberlanjutan lingkungan. Salah satunya dengan inisiatif menjadikan sektor FOLU (Forest and other Land Uses) sebagai Net Sink di tahun 2030 melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Lewat Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Pemerintah berharap akan timbul manfaat ganda berupa pengurangan terukur laju emisi, perbaikan dan peningkatan tutupan kanopi hutan dan lahan, perbaikan berbagai fungsi hutan seperti tata air, iklim mikro, ekosistem, konservasi biodiversity, sekaligus sumbangan bagi kesejahteraan, kesetaraan dan kesehatan masyarakat, serta tegaknya hukum.
“Prinsipnya adalah mengembalikan keberadaan hutan alam nasional dan fungsinya sebagai penyangga kehidupan secara utuh,” imbuh Alue.