PADANG, KLIKPOSITIF– Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Barat mendorong pemerintah segera memberikan solusi cepat dalam mengatasi persoalan sampah.
Hal itu menurutnya, mengingat kiriman sampah antar daerah ke Kota Padang hari ini. Karena, dengan adanya kirim tersebut akan mempersingkat umur TPA Aie Dingin.
“Pengiriman sampai dari Bukittinggi, dari Payakumbuh. Ini efeknya pasti akan mempersingkat umur TPA Aie Dingin,” ungkap Direktur Walhi Sumbar, Wengky Purwanto.
Ia menjelaskan, mempersingkat umur TPA Air Dingin sendiri, menurutnya, karena hari ini kondisi TPA Aie Dingin sudah tercatat over meski masih bisa menampung.
Tapi sesungguhnya, dia tidak layak lagi untuk menampung kota Padang. Apalagi kirim sampah dari Bukittinggi dan Payakumbuh.
Tentu ini, dia akan mempercepat over keberadaan TPA di Kota Padang,” terangnya.
Lanjutnya, terkait kondisi ini menurutnya, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Sumbar harus bisa memikir hal tersebut.
Menurutnya, dengan adanya kejadian seperti ini, pemerintah sudah harus mulai mengubah cara berpikir dalam mengatasi persoalan sampah.
Menurutnya, mengatasi dalam artian bukan hanya memikirkan hilirnya saja, namun juga mengatasi dari hulunya.
“Kita memang harus mulai memastikan harus dikelola dari sumbernya. Minimal organik dan anorganik kita pisah.
Karena organik pada prinsipnya bisa diurai di alam dan bisa memberikan banyak dampak manfaat apakah itu kompos.
Nah yang anorganik, itukan ada yang bisa didaur ulang. Mungkin dari sekian persen dari sampah, ini bisa didaur ulang bisa dipakai kembali dalam berbagai wujud dan ini menjadi bagian diantara beberapa solusi yang bisa tempuh mengatasi sampai sumpah ini,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Fadelan Fitra Masta mengakui, dengan adanya kiriman sampah dari Bukittinggi dan Payakumbuh menambah tumpukan sampah di TPA Aie Dingin.
Ia mengatakan, dengan adanya kiriman sampah dari Bukittinggi dan Payakumbuh ke Kota Padang. Dari biasanya 640 per hari, kini menjadi 700 ton lebih per hari.
Menurutnya, dari kondisi itu Kota Padang hanya menampung kiriman sampah dari dua kota itu selama 60 hari. Terhitung Bukittinggi sejak 23 Desember dan Payakumbuh sejak 29 Desember 2023.
“Jadi kita bisa menampung 100 ton perhari dan kita juga hitung maksimal bisa melayani selama 60 hari,” terangnya.