PADANG, KLIKPOSITIF — Pernikahan adalah momen sakral bagi seseorang. Ada istilah yang menyebut “dengan menikah, rezeki kita akan bertambah”. Istilah tersebut memang perlu disematkan kepada para kedua mempelai, karena tak hanya butuh biaya, tapi juga ada prosesi yang harus dijalankan.
Salah satu contoh di Solok. Kota dan Kabupaten yang berada di sebelah timur Kota Padang ini dikenal sebagai daerah yang sangat kental dengan adat istiadatnya, terutama dalam adat pernikahan. Sebelum helatan digelar, biasanya ada empat tahapan yang harus dilalui oleh si empunya hajatan. Apa saja ya?
1. Biliak ketek (bilik kecil)
Istilah ‘Babiliak Ketek’ ini dilakukan jika sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak, antara orang tua mempelai wanita dan pria. Setelah dapat kesepakatan, barulah dilakukan mufakat di tempat orang tua mempelai laki-laki bersama dengan niniek mamak dan sumando.
Setelah itu, sumando laki-laki di pihak mempelai pria datang ke mempelai perempuan menyampaikan hasil mufakat dengan membawa sirih dan carano beserta isinya. Namun, disini belum didapatkan kata ‘jadi’. Sumando dari pihak perempuan mengarang janji hingga 3 hari untuk menginformasikan kepada ninik mamak mereka pula.
2. Manduduak mamak
Acara manduduak mamak ini digelar di rumah mempelai perempuan yang dihadiri mamak dan keluarga besar.
Besoknya, urang sumando pergi ke rumah mempelai laki-laki untuk membahas perhitungan yang dilakukan tiga hari lalu sekaligus membawa berita baik.
Bukti yang diterima yaitu carano dikembalikan tanpa siriah. Selain itu, urang sumando juga menyampaikan bahwa urang sumando dari mempelai laki-laki juga turut diundang datang ke rumah pihak perempuan pada hari yang ditentukan sekaligus mambaok tando (cincin).
3. Balatak tando
Malam balatak tando ini jika diartikan ke dalam bahasa sekarang hampir sama dengan bertunangan. Dimana, pada malam balatak tando ini, kedua pihak mempelai dan keluarga besar mengarang janji dan menentukan kapan acara pernikahan akan dilaksanakan.
Pada malam ini juga ditentukan apakah acara yang dilaksanakan mengundang banyak orang atau hanya mengundang masyarakat sekitar. Dari pihak bako juga ikut berunding apakah acara maagiah nasi akan dilaksanakan di rumah bako atau di rumah mempelai wanita.
4. Baralek gadang
Barulah ada acara Baralek Gadang. Ini adalah puncak dari semua prosesi adat pernikahan di Solok dan biasanya dilakukan selama tiga hari. Hari pertama acara ini dimeriahkan dengan musik, tari-tarian serta talempong pacik untuk menghibur orang yang banyak.
Setelah itu, hari keduanya, pihak laki-laki datang ke rumah pihak perempuan beserta urang sumando dan niniek mamak guna melakukan prosesi yang dinamakan mamulangkan tando dan mengantarkan mempelai laki-laki. Kemudian, di hari ketiga barulah ada tradisi anak manjalang mande kanduang setelah resmi menikah.
[Maidatika Dewi]