PADANGPARIAMAN, KLIKPOSITIF – Vaksinasi sapi di Padang Pariaman, Sumbar dilakukan di dua nagari.
Dua nagari tersebut adalah Nagari Sunur Barat dan Nagari di V Koto Timur.
Ada sebanyak 200 ekor sapi ternak yang masih sehat dan belum terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mendapat vaksinasi.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Devi Yanti, mengatakan bahwa vaksinasi sapi di Padang Pariaman ini hanya untuk nagari bebas kasus PMK.
“Jadi untuk vaksinasi ini kami berikan pada nagari yang tidak ada laporan kasus PMK atau bebas kasus,” ungkap Devi Yanti, Selasa 28 Juni 2022.
Menurutnya, dosis vaksin ini sudah tersalurkan sejak Senin (27/6/2022) dan hari ini.
“Masing-masing nagari mendapatkan 100 dosis vaksin,” ulas Devi.
Kendatipun demikian, Devi Yanti mengaku jumlah dosis tersebut untuk saat ini masih jauh dari kebutuhan.
“Seharusnya untuk dosis vaksin ini jumlahnya adalah 70 persen dari jumlah populasi ternak di Padang Pariaman,” katanya.
Ia menyebut, populasi ternak di Padang Pariaman berjumlah sembilan puluh ribu lebih.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan dosis selanjutnya datang.
“Hanya saja kami berharap dalam waktu dekat Kabupaten Padang Pariaman bisa kembali mendapat tambahan dosis vaksin,” kata Devi.
Menurut Devi, sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan virus PMK pada hewan ternak.
Kasus PMK di Padang Pariaman paling tinggi ketimbang daerah lainnya di Sumbar.
Sapi di Padang Pariaman Terpapar PMK
Terpisah, salah satu anggota kelompok tani di Padang Pariaman bernama Zulkifli mengatakan, tiga dari sembilan ekor sapi miliknya terpapar PMK.
“Sudah tiga ekor sapi saya yang kena PMK. Belum ada juga obat untuk menyembuhkannya,” ungkap Zulkifli.
Akibat PMK, menurut Zulkifli, kuku sapi miliknya bernanah bahkan nyaris copot.
“Selain itu, mulutnya (sapi) mengeluarlan busa. Tak mau makan sapi jadinya,” kata dia.
Penyakit seperti ini, kata dia lagi, pernah juga melanda hewan ternak sekitar puluhan tahun yang lalu.
“Itu kata orang tua saya. Dulu juga pernah penyakit seperti ini bahkan sampai ada yang mati sapi miliknya,” kata Zulkifli.
Dia berharap, bisa menemukan obat dari penyakit yang menjangkiti hewan ternaknya.