KLIKPOSITIF – Dampak gempa dengan kekuatan 6,2 SR yang berpusat dekat Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat dari laporan awal setidaknya ada satu masjid roboh dan rata dengan tanah.
Selain itu puluhan rumah di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat juga dilaporkan rusak.
Idenvi Susanto, Warga Nagari Kajai, mengatakan, ratusan rumah rusak, namun yang parah sekitar 20 unit rumah mengalami rusak berat di Nagari Kajai.
“Selain itu juga terpantau 1 unit Masjid datar dengan tanah, di Kecamatan Talamau,”
Dari pantauan reporter Klikpositif, masjid tersebut memang sudah roboh bahkan atapnya sudah jatuh ke tanah.
Tidak hanya itu, dati pantauan Klikpositif juga terlihat, Balerong Tuah Basamo yang terletak di Belakang Rumah Dinas Bupati Pasaman Barat juga mengalami kerusakan.
Atap plapfon Balerong jatuh akibat gempa tersebut.
Namun demikian, terkait dampak gempa ini, sampai berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi dari pemerintah daerah atau BPBD.
Gempa di Pasbar Jumat Pagi
Gempa guncang Pasaman Barat (Pasbar) pada Jumat 25 Februari 2022.
Tidak hanya sekali, tetapi gempa itu terjadi dua kali dalam waktu berdekatan.
Gempa pertama terjadi sekitar pukul 08.35 WIB dengan Magnitudo 5.2. Gempa itu terjadi di wilayah 18 kilometer Timur Laut Pasaman Barat.
Selain di Pasaman Barat, gempa itu juga terasa di kawasan Kota Payakumbuh, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Selain itu, gempa tersebut juga terasa hingga ke Kota Padang Panjang.
Pada pukul 08.39 WIB, atau empat menit dari kejadian itu, gempa kedua kembali guncang Pasaman Barat.
Sama seperti gempa pertama, gempa kedua juga terasa hingga ke beberapa daerah di Sumbar, dengan kekuatan lebih besar, yakni 6,2 SR.
Bahkan gempa kedua lebih terasa keras. Gempa itu terasa berayun dengan durasi sekitar 10 detik.
Klikpositif juga dapat informasi, jika gempa kedua itu juga terasa hingga ke Provinsi Riau dengan skala I hingga II MMI.
Tidak hanya di Kota Pekanbaru, guncangan gempa juga terasa oleh warga di Kabupaten Kuansing, serta Indragiri Hulu.
Dua kali gempa beruntun ini membuat warga Sumbar, terutama warga Pasaman Barat menjadi kaget.
Banyak warga yang berlarian ke luar bangunan untuk menyelamatkan diri, saat guncangan gempa terjadi.
