Tunggu Izin Rampung, Pembukaan Jalan Baru di Mentawai Dikebut Mulai Tahun Depan

Saat ini pemerintah fokus pada perbaikan infrastruktur jalan yang rusak

Pertemuan Bupati Mentawai, RInto Wardana dengan Kepala Desa di Mentawai

Pertemuan Bupati Mentawai, RInto Wardana dengan Kepala Desa di Mentawai

Klikpositif PATWAL Honda Periode 18 - 30 April 2025

KLIKPOSITIF – Pemerintah Kabupaten Mentawai bakal mengebut pembangunan jalan baru mulai tahun depan. Langkah ini untuk memperkuat jaringan antar desa.

Hal itu diungkapkan oleh Bupati Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa. Ia mengatakan, saat ini rencana pembangunan itu masih menunggu izin pembukaan jalur di hutan rampung.

“Untuk Pulau Sipora, Siberut Barat, dan Siberut Barat Daya, pembangunan infrastruktur akan dilakukan bertahap mulai tahun 2026.”

“Tepatnya setelah proses perizinan pembukaan jalur yang melewati kawasan hutan selesai,” katanya.

Ia menjelaskan, saat ini pemerintah fokus pada perbaikan infrastruktur jalan yang rusak di berbagai kawasan.

Adapun perbaikan tersebut fokus pada di Desa Maileppet, Kecamatan Siberut. Kemudian perbaikan jalan dari KM 3 Polaga ke Surat Aban di Pagai Selatan.

Selanjutnya perbaikan jalan Desa Taikako yang menjadi jalur utama penghubung ke Sikakap juga telah dilaksanakan, serta jalur penghubung antar-desa yang menjadi prioritas.

Demi merealisasikan rencana itu, Rinto mendesak setiap Kepala Desa di Mentawai untuk bersinergi dengan Pemkab untuk memetakan kondisi rill dan kebutuhan setiap desa.

Menurut dia, hal demikian penting agar kebijakan pembangunan yang ditelurkan bisa terlaksana dengan efektif dan tepat sasaran.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Di beberapa daerah, kondisi jalan rusak parah, pelayanan kesehatan masih perlu ditingkatkan, dan jaringan komunikasi di pelosok desa juga perlu diperluas,” jelasnya.

Selain pembangunan infrastruktur, Rinto juga meminta setiap Kepala Desa segera melakukan sensus penduduk secara menyeluruh.

Data yang dikumpulkan akan mencakup jumlah penduduk, usia, tingkat pendidikan, serta kondisi anak-anak dan lansia di desa masing-masing, imbuhnya.

“Kita ingin memetakan persoalan secara kasuistis agar pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” pungkas Rinto.(*)

Exit mobile version