PADANG, KLIKPOSITIF – Kehamilan menjadi salah satu hal yang memberikan banyak perubahan bagi seorang calon ibu, termasuk pada kehamilan Trimester (TM) ketiga. Saat hamil di Trimester ketiga, seorang ibu akan mengalami beberapa gangguan.
Dokter spesialis kandungan Semen Padang Hospital (SPH), Deo Cerlova Milano,Sp.OG mengatakan, dengan pesatnya perkembangan bayi di TM 3, ibu hamil bisa mengalami beberapa gangguan, misalnya :
1. Nyeri punggung akibat perubahan postur tubuh karena menopang rahim
2. Nyeri pada tulang kemaluan dan selangkangan karena meregangnya struktur penggantung rahim
3. Nafas terasa sesak karena rahim membatasi gerakan diafragma paru
4. Mudah kembung/begah karena lambung dan usus terdorong oleh rahim
5. Keputihan akibat pengaruh hormon yang meningkatkan lendir vagina
6. Kram-kram perut karena kontraksi rahim
Kram yang dirasakan Ibu pada trimester akhir itu sebenarnya adalah kontraksi, yaitu tegangnya rahim yang dapat disebabkan oleh berbagai hal.
“Kram yang paling sering dialami dan sebenarnya adalah hal normal yang disebut kontraksi palsu, gejalanya perut dirasa tegang dengan durasi singkat, biasanya <20 detik dan hilang sendiri jika dibawa istirahat,” jelasnya.
Ia mengatakan, kram yang perlu diwaspadai adalah jika durasi kramnya cukup lama >20 detik, intensitasnya meningkat (semakin lama semakin sering, semakin lama, dan semakin nyeri) yang dapat disertai keluar flek darah, lendir campur darah, atau cairan ketuban dari kemaluan.
“Kondisi ini kondisi berbahaya karena bisa disebabkan oleh ancaman persalinan prematur, tanda-tanda awal adanya plasenta yang lepas sebelum waktunya, atau pecah ketuban,” jelasnya.
Jika kram, yang paling penting tetap tenang, segera istirahat berbaring, miring kiri, dan atur nafas. “Pantau dulu sekitar 15 menit. Jika keluhan kram hilang berarti tandanya ini adalah kontraksi palsu yang sebenarnya adalah normal saat trimester 3,” paparnya.
Dr Deo mengingatkan, agar segera ke IGD jika kramnya berlangsung lama, semakin lama semakin nyeri, semakin sering, semakin sakit dan/atau disertai dengan keluarnya flek darah, lendir campur darah, cairan ketuban, atau gerakan anak berkurang.