Jumat, 19 Sep 2025 - 20:10 WIB
Klikpositif.com - Media Generasi Positif
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • 🏠
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
KlikPositif.com - Media Generasi Positif
  • 🏠
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
KlikPositif.com - Media Generasi Positif
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • 🏠
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara
Home News Internasional

Tren Masyarakat Cina Hari Ini, Kurangi Belanja dan Banyak Menabung

Fitria Marlina
Senin, 24 Jul 2023 | 14:39 WIB
Share on FacebookShare on Twitter
Klikpositif Program September - iklan hayati

KLIKPOSITIF – Warga Shanghai, Chris Jia, pernah menghabiskan sekitar 2.500 yuan (lebih dari Rp5 juta) untuk membeli ‘lima sampai enam baju baru” setiap bulannya. Tapi sekarang ia mulai berhemat dalam berbelanja.

“Saya tidak lagi berlibur ke luar negeri dan hanya dalam negeri saja, dan juga tidak lagi terbang naik pesawat tapi naik kereta,” katanya.

Manajer pemasaran berusia 29 tahun itu juga membeli kosmetik yang lebih murah dan tidak lagi memesan makanan yang diantar ke rumahnya “setiap hari.”

Dia mengatakan tidak mau menghabiskan lebih banyak uangnya karena itu berarti dia harus bekerja tambahan. Jia juga memutuskan untuk tidak membeli mobil atau rumah.

“Saya tidak mau terbebani harus membayar cicilan rumah atau kredit mobil. Rasanya terlalu berat dan membuat stres,” jelasnya.

Jia adalah satu dari sekian banyak konsumen di China yang mengubah pola konsumsi mereka di saat perekonomian negeri itu masih mengalami pemulihan setelah berakhirnya pembatasan karena COVID di akhir tahun lalu.

Walau target utamanya masih menabung sehingga dia pensiun lebih dini, banyak warga China lainnya mengurangi belanja karena kekhawatiran akan pekerjaan dan pendapatan mereka.

Lemahnya kepercayaan konsumen di China sudah menimbulkan pembicaraan di media sosial mengenai bagaimana menghemat, dengan tagar #ConsumptionDowngrade (Menurunkan Konsumsi) menjadi populer.

Tagar #ConsumptionDowngrade telah digunakan lebih dari 60 ribu postingan di media sosial China Red, dan tagar lainnya #NoConsumption digunakan dalam lebih dari empat juta postingan.

Jia mengatakan kebiasaan belanja teman-temannya juga berubah drastis segera setelah pembatasan COVID dilonggarkan.

Baca Juga

Korban Jiwa Diperkirakan Terus Meningkat Akibat Badai di Libya

Kamis, 14 Sep 2023 | 10:47 WIB

Sebuah ‘Tower Crane’ Terbakar di New York dan Menghantam Gedung di Sebelahnya

Kamis, 27 Jul 2023 | 16:06 WIB

Dia mengatakan mereka yang dulunya merasa tidak perlu mengurangi pengeluaran, sekarang mulai bertanya bagaimana caranya bisa berhemat.

“Teman-teman saya khawatir mereka tidak bisa melanjutkan kredit cicilan rumah,” katanya.

‘Takut untuk belanja’

Yang, seorang perempuan warga Beijing berusia 35 tahun yang hanya mau menyebut nama keluarganya mengatakan sekarang dia hanya membeli tas dari bahan katun dan bukan lagi tas bermerek yang mahal.

Dilansir dari abcaustralia, ia mengatakan juga secara drastis mengurangi pengeluaran untuk membeli kosmetik dan alat-alat kecantikan lainnya setelah suaminya kehilangan pekerjaan di bidang real estate tahun lalu.

Dalam sebuah postingan di media sosial, Yang mengatakan dia dulu biasa membeli produk perawatan kulit dari merek ternama hingga seharga 3.000 yuan (lebih dari Rp6 juta) per barang, namun sekarang ia membeli produk yang lebih murah seharga 500 yuan.

“Namun tidak seorang pun tahu berapa lama saat sulit ini akan berlangsung,” jelasnya.

Shi Heling akademisi di Fakultas Ekonomi di Monash University di Melbourne mengatakan konsumen China saat ini “takut untuk belanja.” “Ada ketakutan bahwa keadaan akan semakin memburuk bagi perekonomian China,” kata Shi.

 

 

Tags: covid-19InternasionalOrang Cina

Berita Lainnya

Korban Jiwa Diperkirakan Terus Meningkat Akibat Badai di Libya

Kamis, 14 Sep 2023 | 10:47 WIB

Sebuah ‘Tower Crane’ Terbakar di New York dan Menghantam Gedung di Sebelahnya

Kamis, 27 Jul 2023 | 16:06 WIB

Ilmuwan di Australia Kembangkan Kecerdasan Buatan untuk Konservasi Hewan Laut

Jumat, 21 Jul 2023 | 07:08 WIB
Ilustrasi Covid-19

Covid-19 Kembali Melonjak di Indonesia Akibat Varian Baru Omicron

Senin, 7 Nov 2022 | 10:16 WIB
Selanjutnya
Program Electrifying Agriculture juga meningkatkan produktivitas usaha pembibitan ayam di Muara Enim, Sumatera Selatan. Dengan meningkatkan penggunaan peralatan listrik, usaha tersebut bisa meningkatkan kapasitas produksi hingga 12 persen. Dari yang sebelumnya hanya 130-140 ribu butir telur per hari, menjadi di atas 150 ribu butir telur per hari

Pertanian Modern Berbasis Listrik Kian Berkembang, Program Electrifying Agriculture PLN Tumbuh 22,28 Persen

Tinggalkan komentar
Classy FM
iklan menara agung kotak
Iklan Pln Klikpositif

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan
  • Terms Of Use
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Kategori

  • 🏠
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara

Networks

  • 🌎 KlikPositif
  • 🌎 KataSumbar
  • 🌎 Classy FM
  • 🌎 Classy Production
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan
  • Terms Of Use
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2022 Klikpositif - Media Generasi Positif by Classy Corp.

Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • 🏠
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara