KLIKPOSITIF – Ancaman resesi ekonomi global yang menggaung pada akhir tahun 2022 lalu, menyebabkan ketakutan yang cukup luar biasa untuk masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia.
Ketakutan itu tentu beralasan, karena sebelumnya sejak 2019 hingga 2022 seluruh dunia dihantam dengan pandemi Covid-19 yang menyebabkan perekonomian “luluh-lantak” ditambah dengan makin berpotensinya resesi tersebut terjadi karena adanya invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Centre for Economics and Business Research (CEBR) memprediksi ekonomi dunia akan berkontraksi, berpeluang untuk tumbuh di bawah 2 persen, meskipun angka peluangnya hanya 25 persen. Tapi tetap saja, prediksi tersebut mengkhawatirkan.
Tapi agaknya Pemerintah Indonesia meyakini Indonesia tidak akan terkena resesi ekonomi, seperti yang dikutip dari situs Tempo.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa 2023 adalah tahun yang sangat menarik dan punya banyak tantangan. Apalagi Indonesia sedang menuju tahun politik, yaitu Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Tapi Sri Mulyani tetap mengingatkan untuk tetap waspada dalam kondisi ketidakpastian tersebut.
Masih menurut Sri Mulyani, lewat situs DJKN Kementerian Keuangan Ia menyebut ternyata Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) punya peranan penting dalam perekonomian Indonesia terutama ketika terjadi krisis. Sebut saja krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998, atau yang terdekat adalah pada masa pandemi Covid-19. UMKM adalah bagian dari perekonomian Indonesia yang mandiri dan punya potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang dilihat dari peranannya yaitu sarana pemerataan tingkat ekonomi rakyat kecil, sarana pengentasan kemiskinan dan sarana pemasukan devisa bagi Negara.
Dari data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kementerian KUKM) pada 2022, yang dilansir dari situs Kata Sumbar, saat ini jumlah UMKM secara nasional mencapai 8,71 juta unit. Pulau Jawa mendominasi sektor ini dan tercatat Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah UMKM terbanyak dengan jumlah 1,49 juta unit usaha. Dan Sumatra Barat berada di posisi kedelapan nasional, yaitu 296.052 unit.
Angka ini tentu harus terus ditingkatkan begitupun dengan penyerapannya di tengah kondisi yang penuh dengan ketidakpastian ini. Transformasi dan penguatan ekosistem digital akan jadi hal yang sangat penting untuk diterapkan di Indonesia. Akselerasi digitalisasi sampai ke desa-desa menjadi kunci untuk percepatan pemulihan dan peningkatan daya saing ekonomi nasional, termasuk untuk meningkatkan produktifitas dan kinerja UMKM. Dengan pemanfaatan teknologi digital secara optimal, bisnis UMKM tentu akan mampu menjangkau basis konsumen yang lebih luas, menurunkan biaya dan meningkatkan pendapatan, seperti yang disebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika menutup acara Digitalisasi Nusantara Expo & Summit 2022.
Dari situs Kominfo, hasil survei yang dilakukan oleh OVO dan CORE Indonesia pada tahun 2021 menyebut bahwa 84 persen mitra UMKM terbantu dengan adanya tranformasi digital. Seperti fasilitas pembayaran digital atau e-wallet selama pandemi, Bahkan ada pelaku UMKM yang mengalami peningkatan pendapatan harian sejak memanfaatkan layanan keuangan digital, memperoleh akses layanan keuangan yang lebih luas, lebih teratur dalam melakukan pencatatan transaksi penjualan. Dari data tersebut, bisa disimpulkan digitalisasi telah menunjang program peningkatan inklusi keuangan, khususnya bagi UMKM.
Pemerintah terus mendorong penguatan fondasi ekonomi nasional dengan memiliki agenda transformasi digital UMKM sebagai prioritas. Ditambah Presiden Joko Widodo baru-baru ini mendorong masyarakat untuk berbelanja, agar pertumbuhan ekonomi terjaga atau bahkan kalau bisa naik. Tentu tranformasi digital UMKM akan sangat dibutuhkan dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi.
Terakhir, kita tentu berharap Pemerintah terus memberikan stimulus bagi para pelaku UMKM seluruh Indonesia agar mampu bersaing dan memperbaiki kondisi ekonomi, dan semoga saja bisa benar-benar tidak terdampak resesi ekonomi global. Tranformasi digital yang terus didorong agar dapat menjangkau sampai ke desa-desa, dan bersaing secara nasional dan global.