Solok, Klikpositif – Pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Solok sangat menjanjikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Alih ilmu dan teknologi perlu diintensifkan dari kalangan akademisi kepada petani.
Hal tersebut disadari betul fakultas pertanian Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Solok. Untuk meningkatkan kapasitas peternak dan petani, dosen UMMY melakukan pembinaan terhadap kelompok tani yang ada.
Kali ini, sasarannya kelompok tani ternak yang ada di Nagari Koto Laweh, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok. Dalam pelatihan yang dilakukan dilakukan di Jorong Kapalo Koto, Nagari Koto Laweh itu diikuti 27 kelompok tani ternak.
Kegiatan pengabdian Faperta UMMY Solok dipimpin langsung Dekan Faperta, Ir. Mahmud, M.Si, dan didampingi oleh sepuluh orang dosen yang sudah terbilang ahli dalam bidang peternakan dan pertanian.
Materi yang di sampaikan mulai dari Manajemen Peternakan Ruminansia, Perkawinan ternak, Pengolahan limbah pertanian, Teknologi pertanian, Pengembangan Jamur Tiram, Manajemen Agribisnis hingga penggunaan pestisida organik.
Menurut Dekan Fakultas Pertanian UMMY Solok, pengembangan pertanian dan peternakan di wilayah Kabupaten Solok sangat penting karena mayoritas masyarakat menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut.
“Kabupaten Solok dianugerahi dengan tanah yang subur dan iklim yang baik, ini perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Salah satu yang perlu diperbaiki, menurutnya, pola pertanian dan juga tata kelola peternakan dari cara lama ke cara-cara baru berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan.
“Ini yang kita coba lakukan, memberikan pembinaan dan pendampingan terhadap masyarakat kelompok tani ternak, ada alih ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat,” paparnya.
Wali Nagari Koto Laweh, Kasyanti menyambut baik kehadiran tim pengabdian masyarakat UMMY Solok yang dengan penuh semangat memberikan bimbingan kepada kelompok tani di Nagari Koto Laweh.
“Kami sangat berterimakasih, Dosen UMMY berkenan berbagi ilmu dengan petani kami, tentu saya berharap tidak sampai disini saja, akan tetapi bisa berkelanjutan untuk kedepannya,” tutur Kasyanti.