Tingkatkan Kapasitas Penyuluh, Distan Tanah Datar Lakukan Temu Teknis Riset Bawang Merah

para penyuluh pertanian diharapkan dapat menimba ilmu tentang teknologi Bawang Merah ini

Temu teknis penyuluh pertanian Tanah Datar tentang program RPIK-LKDT komoditas Bawang Merah di Nagari Pandai Sikek.

Temu teknis penyuluh pertanian Tanah Datar tentang program RPIK-LKDT komoditas Bawang Merah di Nagari Pandai Sikek. (ist)

Hayati Motor Padang

TANAHDATAR, KLIKPOSITIF – Dinas Pertanian Tanah Datar terus mengembangkan komoditas unggulan Bawang Merah di Lahan Kering Dataran Tinggi (LKDT).

“Program Riset Pertanian Inovasi Kolaboratif (RPIK) dari Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) Balitbangtan Kementan komoditas Bawang Merah di Indonesia baru ada di dua lokasi, salah satunya di Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto,” ucap Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Ir. Yulfiardi saat acara Temu Teknis Penyuluh Pertanian di Kecamatan X Koto, Tanah Datar, Rabu 8 September 2021.

Untuk itu, Ia mengharapkan para penyuluh pertanian dapat menimba ilmu tentang teknologi Bawang Merah ini. Jika selama ini hanya membaca referensi di buku, google dan YouTube maka sekarang diadakan bimtek langsung di lokasi dengan mendatangkan ahlinya untuk berbagi ilmu dan teknologi Bawang Merah.

Yulfiardi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah mengadakan Demplot Pertanian Presisi komoditas Bawang Merah di Kabupaten Tanah Datar.

“Setelah Bimtek ini maka penyuluh peryanian akan menyebarkan inovasi budidaya Bawang Merah kepada petani di Tanah Datar,” tutur Yulfiardi.

Sementara itu, Narasumber Bimtek Ir. Hendri Sosiawan, CESA, yang sekaligus Koordinator RPIK- LKDT dari BBSDLP Balitbangtan Kementan RI menjelaskan seputar pengelolaan lahan dan penataan air yang serba modern dan canggih yang sedang diwujudkan di lokasi RPIK LKDT Nagari Pandai Sikek Tanah Datar.

Selain itu, Koordinator Tim Pelaksana RPIK-LKDT dari BPTP Sumbar Ir. Ismon L, MSi, menyampaikan materi Budidaya Bawang Merah dengan menyesuaikan kondisi tanah dan lahan pada daerah tersebut.

“Hal ini penting bagi penyuluh, karena setiap daerah itu memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik sifat fisik, kimia dan status haranya. Tanah yang bebeda jenis akan berbeda pula sifat fisik dan kimianya sehingga teknologi pengelolaan haranya juga berbeda,” tutur Ismon.

Ia menyebut pertanian presisi salah sau komponennya adalah memberikan pupuk sesuai dengan status hara masing-masing petak lahan petani yang telah dipetakan secara digital.

Ia menjelaskan pengendalian hama yang tak kalah penting dalam keberhasilan budidaya Bawang Merah, dimana tidak semua hama penyakit tanaman harus di basmi dengan pestisida. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah perangkap hama dengan feromon.

  • *
    👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

Exit mobile version