KLIKPOSITIF – Israel akan mengikuti Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung di Indonesia pada tahun depan.
Kepastian keikutsertaan Israel tersebut setelah tim U-19 mereka lolos ke Piala Dunia U-20 2023 lewat jalur Piala Eropa U-19.
Mengacu pada sistem pengundian grup yang berlaku pada penyelenggaraan Piala Dunia U-20 sebelumnya, maka Indonesia dan Israel bisa bertemu pada fase penyisihan grup.
Indonesia sebagai tuan rumah menempati pot 1, sementara Israel yang merupakan debutan bisa saja ada di pot 4.
Menanggapi keikutsertaan Israel itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan, pemerintah harus berhati-hati dan cermat dalam memberikan keputusan, serta melibatkan berbagai elemen.
“Jangan hanya oleh Kemenpora keputusan itu, apalagi memberikan jaminan,” kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, Rabu (29/6/2022).
Sudarnoto menuturkan, alasan jangan mengaitkan perhelatan olahraga dengan isu politik Palestina-Israel memang bisa dimengerti.
Namun, secara umum dengan isu kemanusiaan, katanya, rakyat Palestina telah mengalami genosida dalam waktu yang panjang.
“Akan tetapi, penting saya sampaikan bahwa isu genosida oleh zionis Israel ini sangat spesial dan sensitif, bahkan eksponensial,” tuturnya menyadur laman MUI.
Sudarnoto menjelaskan, Israel dengan sikap takabur dan kasat mata telah menistakan martabat kemanusiaan dan menginjak kedaulatan Palestina.
“Karena itu, menjadi tugas konstitusional dan moral bangsa Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat dan bangsa Palestina,” tegasnya.
Oleh karenanya, Prof Sudarnoto menyampaikan, keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia harus menjadi perhatian serius semua pihak.
“Jangan sampai menimbulkan masalah. Sehingga menggangu hajat besar dan penting perhelatan sepak bola dunia ini,” kata Prof Sudarnoto.
Untuk itu, jelasnya, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya masalah merupakan langkah yang baik.
Dengan demikian, lanjutnya, keputusan boleh tidaknya Tim Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia ini harus dengan pertimbangan “sangat bijak”.
MUI menyebut, pihak Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) adalah salah satu pihak kementerian yang sangat perlu dilibatkan untuk memberikan pertimbangan.
“Pandangan dari elemen masyarakat seperti MUI misalnya, juga perlu pemerintah dengar untuk kebaikan semua,” jelasnya.
Sudarnoto mengingatkan, jangan sampai perhelatan dunia yang prestisius ini justru menimbulkan luka bagi bangsa dan rakyat Palestina.
“Jangan juga membiarkan event besar ini justru menurunkan kepercayaan Indonesia di mata bangsa dan rakyat Palestina,” katanya.
“Sikap kehati-hatian bangsa Indonesia pernah dtunjukkan oleh Presiden Soekarno dulu,” ujarnya.
Sejarah Indonesia dan Israel di Dunia Olahraga
Indonesia menarik diri dari perebutan tiket Piala Dunia 1958 dan Piala Fed 2006 yang mengharuskan pertemuan dengan Israel.
Sementara pada Kejuaraan Dunia Badminton 2015 seorang atlet Israel, Misha Zilbermain, masuk ke Indonesia dengan penjagaan ketat setelah visanya tertahan cukup lama.