PADANG, KLIKPOSITIF – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) akan menggelar Tour de PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) untuk menyemarakkan peringatan Hari Bela Negara.
Itu artinya tidak hanya Tour de Singkarak (TdS) yang ada di provinsi itu. Jika TdS dilaksanakan pada September, Tour de PDRI akan berlangsung pada Desember dan puncak pada 19 Desember yang merupakan Hari Bela Negara.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menjelaskan, Tour de PDRI rangkuman kegiatan memperingati Hari Bela Negara dan peristiwa Situjuah. Event ini memiliki banyak item, salah satunya Jelajah Nagari Bela Negara dengan bersepeda.
“Banyak kegiatan yang berkaitan dengan sejarah,” terangnya dalam rapat koordinasi (Rakor) perencanaan kegiatan Tour de PDRI di ruang rapat Gubernuran, Selasa (27/4/2021).
Rakor tersebut dihadiri oleh beberapa Kepala OPD lingkup Pemprov Sumbar, Fokopimda Sumbar, Ketua Jurusan sejarah Unand, Ketua Jurusan sejarah UNP, ketua jurusan sejarah peradaban Islam Fakultas adab dan Humaniora UIN IB Padang, masyarakat sejarawan Indonesia Sumbar, ikatan ahli arkeologi Indonesia Sumbar dan Pengprov ISSI Sumbar.
Mahyeldi mengatakan, Tour de PDRI juga bertujuan sebagai promosi destinasi wisata yang dilewati, wisata kuliner, wisata religious, wisata sejarah yang ada di setiap kabupaten dan kota yang dilewati.
Lebih lanjut Gubernur menyampaikan event yang digelar akhir tahun hingga awal tahun ini dapat memberikan multi efek dalam perekonomian masyarakat nantinya karena ada banyak kegiatan menonjolkan kepariwisataan, pemahaman nilai-nilai nasionalisme bagi masyarakat dan sekaligus menjadi kegiatan pesta aktifitas perekonomian masyarakat.
“Event peringatan sejarah perjuangan PDRI juga menjadi aktifitas kegiatan ekonomi masyarakat, ada pameran dan pasar rakyat, ada penampilan kesenian dan budaya. Ada pendidikan menanamkan nilai-nilai nasionalisme bagi generasi muda dan masyarakat sekaligus sebagai even pariwisata meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, nusantara dan wisatawan lokal,” harap Mahyeldi.
Mahyeldi inginkan bagaimana event nilai-nilai sejarah dapat memunculkan semangat kebanggaan membangun kampung halaman dan event yang membangkitkan semangat kebanggaan daerah untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat Sumbar.
“Pemerintah Darurat Republik Indonesia ( PDRI ) menjadi sejarah nasional penting yang ada di Indonesia, peranan PDRI yang dimandatkan pada Syafruddin Prawiranegara cukup penting. Sebab bila saat itu PDRI tidak ada, sementara ibu kota telah jatuh ke tangan penjajah, belum tentu negara yang berdaulat saat ini ada,” ungkap Mahyeldi.
Mahyeldi katakan, meski hanya berlangsung selama 207 hari, dikatakan Mahyeldi, keberadaan PDRI saat itu menjadi simbol bahwa negara Indonesia yang sudah memproklamirkan kemerdekaan 17 Agustus 1945 itu tetap berdiri.
“Khusus di Sumatera Barat, momen sejarah PDRI menjadi motivasi untuk melaksanakan program pemerintah misal di pariwisata, religius dan ekonomi. Tujuan kegiatan Tour de PDRI itu dilakukan adalah untuk mengenang sejarah PDRI dan mengangkat nilai sejarah perjuangan menyelamatkan NKRI dan demi menularkan semangat kebangsaan bagi kita semua,” harapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial menjelaskan, Jelajah Nagari Bela Negara adalah suatu kegiatan bersepeda jarak jauh dalam rangka membangkitkan dan menyebarkan nilai-nilai patriotisme Bela Negara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Untuk rute menelusuri kabupaten/ kota di Sumatera Barat yang dimulai dari Nagari Bidar Alam Kabupaten Solok Selatan yang merupakan Pusat Pemerintahan Darurat Indonesia dan berakhir di Monumen Bela Negara di Nagari Koto Tinggi Kabupaten Limapuluh kota,” terangnya.
Novrial juga katakan, nilai-nilai bela Negara harus terus didengungkan untuk diresapi di dalam hati dan pikiran masyarakat Sumbar dan Indonesia. Pelaksanaan
kegiatan tersebut juga melibatkan unsur pemuda, pelajar, karyawan, ASN, TNI/Polri, Pramuka yang terlebih dahulu diseleksi dan dilatih bersepeda jarak jauh.
” Kegiatan ini juga melibatkan infuencer, public figure, didukung dengan kegiatan seminar ilmiah tentang Nilai Sejarah Bela Negara, seminar wisata sejarah/kuliner dan wisata halal/religius yang saat ini sedang terus dikembangkan oleh pemerintah Sumatera Barat. Dan kegiatan ini juga akan sekaligus mempromosikan destinasi wisata yang dilewati, wisata kuliner, wisata religious, wisata sejarah yang ada di setiap kab/kota yang dilewati,” ujarnya.
Novrial juga katakan ada banyak kegiatan yang masih dihimpun dan diantaranya Jenis lomba XCO ( Cross Country Olympic ), XCE ( Cross Country Elimination )
Fun Adventure Ride. Yang dikategorikan dengan kategori lomba Men Open, Junior, Master, Women Open.
“Ada perlombaan dan pertandingan yang dapat berpacu menjadi yang terbaik untuk merebut hadiah Trophy Gubernur Sumbar, uang pembinaan prestasi, dan Door Prize untuk Fun Ride,” tutupnya. (*)