Tak Ada Petugas, Mantan Murid Kuburkan Jenazah Gurunya yang Positif COVID-19 dengan Air Mata

Puluhan mantan murid dengan berurai air mata tanpa menggunakan Alat Pelindung diri (APD) akhirnya menguburkan jenazah NP (54) seorang Guru ASN Pasien terkonfirmasi positif Covid-19

Mantan murid Tanpa APD menguburkan jenazah sang Guru NP 54 yang terkonfirmasi positif Covid-19

Mantan murid Tanpa APD menguburkan jenazah sang Guru NP 54 yang terkonfirmasi positif Covid-19 (Kaka)

Klikpositif Iklan Hayati

SOLSEL, KLIKPOSITIF- Kesal tidak ada petugas Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Solok Selatan (Solsel) yang menyelenggarakan jenazah, puluhan mantan murid dengan berurai air mata tanpa menggunakan Alat Pelindung diri (APD) akhirnya menguburkan jenazah NP (54) seorang Guru ASN Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Tidak mungkin kami biarkan saja hanya anak perempuan dan adik perempuan beliau yang menguburkan jenazah,” kata Am (38) mantan murid NP.

Aidil (48) menimpali, menurutnya petugas dinas kesehatan kabupaten Solok Selatan tidak bertanggung jawab terhadap jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut.

“Masa petugas yang datang ke sini cuma menyerahkan APD 4 stel kepada keluarga, tanpa sedikit pun membantu penyelenggaraan jenazah ini, kalau Seperti ini besok tidak perlu lagi diswab,” katanya

Kepala Jorong Sungai Padi Utara Vendo mengatakan melihat situasi di lapangan pihaknya tidak berdaya melarang mantan murid NP turut serta menguburkan jenazah.

“Bagaimana mau melarang, yang pakai APD cuma perempuan, pasti tidak sanggup mengangkat peti jenazah, ini jasad manusia tidak mungkin ditelantarkan,, makanya saya biarkan,” katanya.

Dia menambahkan pihaknya tidak bisa melarang murid NP yang juga warganya tersebut karena petugas medis menyatakan peti jenazah sudah steril.

“Awalnya petugas medis ini melarang masyarakat mendekat, setelah itu dikatakan peti jenazah sudah steril, otomatis warga saya ini ikut serta menguburkan jenazah,” katanya.

Irni adik dari NP mengungkapkan kakaknya meninggal dunia di RSUD Solok pada Rabu 11 November 2020 sekitar pukul setengah sembilan pagi.

Dia mengungkapkan sebelum berangkat dari RSUD Kabupaten Solok pihak RSUD mengaku sudah konfirmasi ke Satgas Covid-19 Solok Selatan.

“Katanya sudah ada petugas penyelenggaraan jenazah, nyatanya tidak ada satupun, kami sangat kecewa, dan semakin menambah luka kami,” ujarnya.

Petugas kesehatan yang belakangan salah satunya diketahui bernama Eci mengatakan pihaknya hanya mengantarkan APD kepada Pihak keluarga.

“Kami hanya mengantarkan APD kepada pihak keluarga, yang lainnya kami tidak mau jawab,” katanya.

Exit mobile version