PESSEL, KLIKPOSITIF- Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Mawardi Roska menegaskan, Desa Tangguh Bencana (Destana) diharapkan dapat menjadi urusan prioritas, yang bisa menghasilkan model sebagai tempat belajar bagi nagari-nagari lain dalam pengurangan resiko bencana.
Hal itu disampaikan, Sekda Marwardi Roska saat membuka Sosialisasi dan Koordinasi Program Fasilitasi Penguatan Ketangguhan Masyarakat Desa Tangguh Bencana (Destana), Kamis 7 September 2023, di Triza Hotel Painan.
“Program Desa/Nagari Tangguh Bencana ini bukan masalah teknis kebencanaan saja, tetapi juga menciptakan kegiatan yang membuat ketertarikan dan mendatangkan manfaat ketahanan ekonomi bagi masyarakat,” terangnya.
Program Fasilitasi Penguatan Ketangguhan Masyarakat “Destana”ย di Kabupaten Pesisir Selatan ini meliputi 6 nagari, yang tersebar pada lima kecamatan,ย yakni Nagari Air Haji Barat Kecamatan Linggosari Baganti.
Kemudian, Nagari Kambang Barat Kecamatan Lengayang, Nagari Taratak dan Nagari Ampiang Parak di Kecamatan Sutera, Painan Selatan Kecamatan IV Jurai dan Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan.
Lebih lanjut dikatakannya, Desa tangguh bencanaย (destana) merupakanย desaย yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risikoย bencana.
Program Destana ini merupakan amanah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana mengamanatkan untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana.
Salah satu strategi untuk mewujudkan hal ini adalah melalui pengembangan desa/kelurahan tangguh terhadap bencana dengan upaya pengurangan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK).
Dalam PRBBK, proses pengelolaan risiko bencana melibatkan secara aktif masyarakat dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau dan mengevaluasi risiko bencana untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuannya.