TANAH DATAR, KLIKPOSITIF – Sejak mulai bertambahnya kasus konfirmasi positif Corona Virus Disease (COVID-19) akhir April 2021, maka Pemerintah Kabupaten Tanah Datar di bawah kepemimpinan Bupati Eka Putra, SE dan Wakil Bupati Richi Aprian, SH MH langsung menggelar rapat bersama Forkopimda dan instansi terkait lainnya.
Rapat ini membahas upaya percepatan penanganan COVID-19 sehingga tidak terus bertambah dan dapat menghentikan penyebaran wabah virus Corona ini. Beberapa upaya telah dan akan dilakukan seperti mengeluarkan imbauan, surat edaran atau instruksi, edukasi masyarakat, pemberian sanksi bagi pelanggar prokes, vaksinasi, menyiapkan anggaran penanganan, pemeriksaan kesehatan, dan isolasi mandiri.
Bupati Eka Putra menyampaikan bahwa Pemkab Tanah Datar dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona tidak memfasilitasi pelaksanaan Salat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah di Lapangan Gumarang Batusangkar pada Kamis 13 Mei 2021. Sekaligus tidak menggelar openhouse di rumah dinas Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan pejabat lainnya.
Kemudian, Pemkab juga menutup objek wisata selama 12 – 16 Mei 2021. Keputusan ini diambil setelah melihat skor zonasi yang dikeluarkan Pemprov Sumbar dan Tanah Datar berada pada skor 1,85 atau status orange (resiko sedang) dan menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Sumbar terkait perkembangan kasus COVID-19.
Melihat kondisi COVID-19 di Tanah Datar ini, Bupati Eka Putra mengatakan masyarakat jangan menganggap itu aib. Tingginya kasus ini membuktikan keseriusan Pemkab untuk terus mendata dan memeriksa masyarakat yang terindikasi terpapar COVID-19 sebagai informasi untuk langkah antisipasi penyebaran di Tanah Datar.
“Kepada masyarakat teruslah disiplin dalam penerapan Prokes 3M sampai COVID-19 ini hilang di kampung halaman yang kita cintai ini,” tutur Eka.
Hal senada disampaikan Wabup Richi Aprian dimana upaya yang dilakukan Pemkab semata-mata untuk kemaslahatan dan kebaikan masyarakat Tanah Datar.
“Upaya ini diambil bukan untuk membatasi atau menghambat masyarakat untuk beribadah, namun ini sebagai langkah antisipasi agar tidak ada klaster baru penyebaran COVID-19, dimana virus ini memang ada dan membahayakan kita semua,” tutur Richi.
Upaya lain pencegahan COVID-19 ini, ucap Wabup Richi adalah Pemkab membuat Posko Pantau Arus Mudik di setiap perbatasan wilayah Tanah Datar selama 6 – 17 Mei 2021. Personel yang bertugas di posko pantau ini terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, Dinas Kesehatan, BPBD, dan instansi terkait lainnya.
“Petugas tetap bersemangat dan disiplin dalam menerapkan aturan. Pantau dan periksa kesehatan masyarakat yang melintas, terutama kendaraan dengan seri dari luar Tanah Datar,” tutur Richi.
Kemudian bagi perantau diharapkan menunda dulu untuk mudik tahun ini dan bagi yang sudah di kampung halaman untuk melapor dan memeriksa diri ke Satgas COVID-19 di nagari masing-masing.
Setelah mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan ada 2 orang warga binaan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIb Batusangkar yang terkonfirmasi positif virus Corona, maka Bupati Eka Putra langsung menginstruksikan instansi terkait untuk melakukan skrening dan testing lanjutan terhadap warga binaan dan petugas Rutan.
Hasilnya, pada Rabu 5 Mei 2021, sebanyak 44 warga binaan dan 9 Petugas Rutan Batusangkar Positif COVID-19. Maka sejak itu Rutan ini di lockdown atau tidak boleh ada orang yang keluar atau kunjungan ke dalam Rutan Batusangkar.
Bupati Eka menggelar rapat bersama Ketua DPRD Ronny Mulyadi Datuk Bungsu, Kapolres AKBP Rokhmad Hari Purnomo, Dandim Letkol Inf Wishuda Utama, Kajari Hardijono Sidayat, SH, dan Ketua PN Batusangkar Agus Windana, SH dan disepakati seluruh napi yang positif dipisah dengan yang negatif namun tetap dalam Rutan Batusangkar.
Selanjutnya pada Minggu 9 Mei 2021, bertambah kasus korfirmasi positif terhadap warga binaan sebanyak 25 orang, petugas 3 orang, dan skrening 2 orang.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Tanah Datar melakukan upaya antisipasi penyebaran COVID-19 dengan mengeluarkan edaran tentang pencegahan penyebaran COVID-19 baik kepada masyarakat maupun kepada seluruh fasilitas kesehatan, membentuk posko pengamatan aktif di puskesmas dan rumah sakit terhadap kasus COVID-19 dan melakukan vaksinasi kepada bupati, wabup, forkopimda, tenaga medis, ASN, pelayanan publik, masyarakat umum dan para Lansia.
Kepala Dinas Kesehatan dr.Yesrita Zedrianis menyampaikan adanya Instruksi dari pemerintah tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro dan mengoptimalkan peran Satgas COVID-19 untuk pengendalian penyebaran virus Corona.
Untuk itu perlu diaktifkan kembali posko mulai dari tingkat kabupaten sampai ke nagari dengan anggaran sesuai tingkatannya. Satgas dan semua elemen yang terlibat dapat berkomitmen untuk dapat menjalankan hingga ke lapisan terbawah dan selalu intens dalam menanggapi informasi.
Yesrita mengungkapkan terus meningkatnya kasus positif karena rendahnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi dan melaksanakan prokes. Kemudian masih kurangnya keinginan masyarakat untuk memeriksakan diri untuk swab atau PCR jika mengalami gejala atau kontak dengan pasien yang terkonfirmasi positif.
Terkait vaksinasi sudah dilakukan untuk seluruh tenaga kesehatan, ASN, personil TNI, Polri dan masyarakat masih menjalani tahapan. Masyarakat Tanah Datar untuk ikut vaksinasi yang disediakan oleh pemerintah, jangan takut, karena vaksin ini sudah lolos BPOM dan MUI juga sudah keluarkan sertifikat halalnya.
Vaksinasi merupakan salah satu langkah dan upaya menciptakan imun tubuh agar terputus penyebaran COVID-19. Ingat walaupun sudah divaksin, protokol kesehatan tetap dipatuhi dalam beraktivitas keseharian.
Dalam proses vaksinasi, akan melewati 4 rangkaian pemeriksaan.
Tahap pertama pendaftaran di meja I, kemudian dilanjutkan pemeriksaan fisik dan wawancara riwayat kesehatan, setelah itu baru divaksin dan observasi pasca vaksin selama 30 menit dan menerima kartu telah divaksin. Vaksin yang kedua akan dilakukan 14 hari ke depan.
Pemkab Tanah Datar menerima sebanyak 3.000 dosis vaksin Sinovac untuk penanganan Covid-19 dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, untuk tahap I pada 28 Januari 2021. Vaksin ini diberikan kepada tenaga kesehatan sebanyak 1.475 orang.
Kemudian untuk tahap II menerima sebanyak 240 dosis pada 3 Maret 2021. Jumlah ini diberikan kepada sebanyak 1.200 penerima dari jajaran TNI, Polri, Pelayanan Publik seperti Satpol PP dan Damkar, Perhubungan, Dinas Catatan Sipil, Dinas PMTSP Naker, ASN, Guru, Pedagang Pasar, tokoh agama, DPRD dan pejabat negara laiinya.
Kemudian untuk Tahap III, akan diberikan kepada masyarakat yang rentan dari aspek geopasial, sosial dan ekonomi. Dan Tahap IV bagi masyarakat pelaku perekonomian dengan pendekatan dan ketersedian vaksin.
Kepala Pelaksana BPBD Tanah Datar Thamrin Basroel menyampaikan telah membantuk Tim Gabungan yang terdiri dari personel Kodim 0307 Tanah Datar, Polres Tanah Datar, Satpol PP dan Damkar, Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo, PMI dan instansi terkait lainnya telah melakukan penyemprotan desinfektan di kantor pemerintahan, dan fasilitas umum.
Thamrin menyampaikan Tim Gabungan sekaligus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat perihal pencegahan penyebaran COVID-19. Pihaknya juga membentuk Posko penanggulangan COVID-19 di tingkat pemerintahan nagari.
Kasatpol PP dan Damkar Yusnen, SAg mengatakan bahwa aparatur sipil negara (ASN) harus menjadi contoh atau panutan untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Satpol PP bersama instansi terkait lainnya terus melakukan edukasi dan razia penerapan Prokes 3M terutama pemakaian masker di lingkup ASN di kantor dan masyarakat di tempat umum untuk mengingatkan agar benar-benar serius patuh terhadap prokes.
“Kita tidak main-main dan serius terhadap kepatuhan protokol kesehatan, warung-warung yang ada silakan buka tetapi di depannya disediakan tempat mencuci tangan, pengunjung agar memakai masker, tim akan turun, tidak tentu waktunya bisa malam ataupun siang,” tutur Yusnen.
Perkembangan data rekapan kasus Positif COVID-19 sebulan terakhir pada 10 April 2021 berjumlah 1.306 orang yang terdiri dari sembuh sebanyak 1.176 orang, meninggal dunia 44 orang, dirawat di rumah sakit 24 orang, isolasi mamdiri 58 orang, suspek 22 orang, dan probable 3 orang.
Sementata data rekapan kasus positif sampai hari ini 11 Mei 2021 berjumlah 1.739 orang yang terdiri dari sembuh sebanyak 1.363 orang, meninggal dunia 54 orang, dirawat di rumah sakit 59 orang, isolasi mamdiri 290 orang, suspek 22 orang, dan probable 3 orang. (Adv)