Solok Kota, Klikpositif – Pertambahan angka kasus konfirmasi positif Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di kota Solok masih tinggi. Tercatat, sepanjang Sabtu (24/4/2021) penambahan kasus Covid-19 mencapai 20 orang.
Dari data yang diperoleh Klikpositif, 5 orang diantaranya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah kota Solok. Sementara itu, sisanya merupakan kalangan pelajar dan mahasiswa, Ibu Rumah Tangga bahkan Balita.
Secara umum, kenaikan angka kasus Covid-19 di kota Solok dalam seminggu terakhir sangat mengkhawatirkan. Data yang dirangkum Klikpositif, dari 17-24 April 2021, setidaknya ada lebih kurang 76 kasus baru dalam seminggu terakhir.
“Secara keseluruhan, hingga hari ini kasus Covid-19 di kota Solok sudah mencapai 941 orang,” ungkap Sekretaris tim penanganan Covid-19 kota Solok, Syaiful Rustam.
Dari keseluruhan kasus tersebut, sebanyak 843 orang sudah dinyatakan sembuh, sementara itu, 75 orang masih menjalani isolasi mandiri, dirawat di rumah sakit sebanyak 6 orang dan kasus meninggal dunia tetap 17 orang.
Secara umum, penyebaran kasus Covid-19 di kota Solok sudah membentuk klaster perkantoran, sekolah dan keluarga. Pemko Solok meminta masyarakat untuk lebih waspada lagi dengan penyebaran virus.
“Jangan lengah dan abai dengan protokol kesehatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, Karena penambahan kasus terkonfirmasi dari hasil tracing dapat diketahui menjadi cluster rumah tangga, sekolah, maupun tempat kerja,” paparnya.
Apalagi saat ini, tangah dalam masa bulan suci Ramadhan 1442 H, aktivitas yang bersifat bertemu banyak orang yang berbeda asal seperti kegiatan berbuka bersama dan lainnya perlu menerapkan protokol kesehatan.
Menyikapi kenaikan kasus Covid-19 tersebut, Wako Solok telah mengeluarkan surat edaran nomor 400/104/Kesra-2021 tentang peningkatan pelaksanaan protokol kesehatan selama bulan Suci Ramadan.
Pemerintah kota Solok meminta Masjid dan Musala untuk mengingatkan jemaah untuk memakai masker, memastikan fasilitas protokol kesehatan terlengkapi dan juga akan dilakukan razia yustisi terhadap pelaksanaan Perda nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru.