KLIKPOSITIF, PADANG – Satpol PP Padang membongkar lapak PKL yang berdiri di Simpang Empat Komplek Perumahan Azizi, di kawasan kecamatan Padang Timur, Kamis (14/7/2022).
Pembongkaran lapak PKL tersebut dilakukan Satpol PP Padang karena dianggap mengganggu akses jalan pada kawasan itu.
Satpol PP menjelaskan akibat ulah pedagang tersebut kondisi lalu lintas menjadi terganggu.
Karena lapak-lapak pedagang berdiri pada kedua sisi badan jalan.
Hal ini mengakibatkan badan jalan menjadi sempit, sedangkan kendaraan yang melewati lokasi tersebut terbilang ramai.
“Lapaknya, tepat di perempatan jalan komplek dan membuat masyarakat yang melewati kawasan tersebut, menjadi terganggu,” kata Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Padang Yapril Asda.
Ia menambahkan, masyarakat yang berada pada kawasan komplek yang padat penduduk tersebut mengeluhkan penyempitan jalan yang terjadi, karena sering terjadi kemacetan.
Surat peringatan penertiban pada PKL
Sebelum penertiban, Satpol PP Padang telah memberikan surat peringatan dan pemanggilan terhadap pemilik lapak.
“Selain itu, pihak RT, Kelurahan juga telah mengetahui kondisi ini,” tutur Kasiop.
Usai pembongkaran, sisa-sisa kayu dan seng milik pedagang Satpol PP bawa ke Mako Satpol PP Padang, Jalan Tan Malaka, Padang.
Amankan 5 Remaja
Sebelumnya, pada Kamis (14/7/2022) dini hari pihak terkait juga melakukan giat, dan mendapati 5 remaja sedang berkumpul hingga larut malam.
Lima remaja tersebut, satu perempuan dan empat laki-laki kemudian petugas kedapatan di Jalan Simpang Taratak Paneh, Kecamatan Kuranji.
Satpol PP menjelaskan, mereka tersebut bercampur antara laki-laki dan perempuan, berkumpul setiap hari hingga larut malam.
Hal ini sangat meresahkan warga sekitar, tambah lagi mereka sering membuat kegaduhan dengan suara berisik.
Yang mengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat setempat.
“Ada lima orang yang kita amankan, satu adalah perempuan, untuk sementara mereka kita amankan ke Mako dan kita lakukan pembinaan sesuai aturan”, jelas Kasat Pol PP Padang Mursalim
“Sebelum pulang, kita panggil orang tua yang bersangkutan untuk pembinaan bersama,” ujarnya.
“Kita juga sangat berharap para orang tua lebih intens lagi dalam mengawasi pergaulan anak-anak mereka”, harap Mursalim.